Pemerintah Provinsi Papua berkeinginan kuat
meniru pengumuman jadwal penerbangan dengan menggunakan dialek bahasa manado di
Bandara Sam Ratulangi Provinsi Sulawesi Utara.
Menurut Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty, ide mengumumkan jadwal
penerbangan dengan dialek bahasa daerah bumi cenderawasih, sangat spektakuler
dan cocok untuk diterapkan di Bandara Sentani Jayapura maupun bandar udara se
Bumi Cenderawasih.
Apalagi, Provinsi Papua sangat kental dengan
nuansa kedaerahan, etnik serta budaya yang sudah mendunia.
“Saya pikir (ide untuk menerapkan pengumuman
jadwal penerbangan dengan dialek Papua) itu bagus sekali. Sebab dengan begitu,
dialek Papua akan lebih dikenal oleh semua lapisan masyarakat yang nantinya
akan berkunjung ke provinsi ini,” terang dia di Jayapura, Selasa (7/11) kemarin.
Meski demikian, Elia menjelakan untuk dapat
menerapkannya butuh pembahasan bersama parapihak terkait. Sebab Provinsi Papua
terdiri dari banyak etnis, suku dan bahasa.
“Yang pasti untuk bisa menerapkan kita harap
rapatkan dengan semua pihak. Sebab di Papua ada 200-an bahasa”.
“Makanya, nanti daam rapat ini mungkin bisa
disepakati bulan atau minggu pertama dengan dialek bahasa dari suku mana
kemudian berpindah ke yang lain. Intinya mesti ada pemerataan. Supaya tidak ada
yang cemburu satu dengan yang lain,” terang dia.
Pada kesempatan itu, dia berharap ide ini bisa
segera diterapkan sehingga memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat
Bumi Cenderawasih yang hendak bepergian keluar Papua.
Sementara Fredy Nuboba, salah satu masyarakat
Kota Jayapura mengapresiasi wacana penerapan dialek Papua pada bandara-bandara
di Bumi Cenderawasih. Dia yang baru-baru saja mengunjungi Kota Manado dibuat
takjub dengan pengumuman jadwal penerbangan di Bandara Sam Ratulangi yang
menggunakan dialek bahasa setempat.
“Saat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado saya
mendengar pengumuman dengan dialek setempat. Saya kaget dan terheran-heran,
berharap kalau dialek Papua pun bisa diterapkan di Bandara Sentani Jayapura.
Sebab itu juga menjadi kebangga kami sebagai orang asli daerah ini,” pungkanya.