Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia
(GAMKI) Provinsi Papua diminta untuk menjadi mita pemerintah dalam menyukseskan
pembangunan guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Sebagai generasi muda umat kristen, para kader
GAMKI diharapkan menjadi pemimpin yang besar diatas tanah ini, tak hanya di
lembaga kegerejaan saja, tetapi wajib berada pada semua tatanan organisasi yang
ada.
“Serta yang utama, adalah harus dapat menjadi
garam dan terang bagi sesama,” imbau Staf Ahli Gubernur Papua Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Anni Rumbiak, pada Konfrensi
Daerah II GAMKI Papua, Jumat (24/11) di Jayapura.
Dia mengimbau agar para pemuda secara umum
tidak memposisikan diri sebagai oposisi maupun provokator, tetapi menjadikan
diri sebagai agen pembaharu yang memiliki dedikasi, loyalitas maupun ide-ide
cemerlang.
Sehingga sebagai generasi penerus bangsa, para
pemuda dapat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di tanah Papua.
“Karena itu, melalui konferensi daerah ini
saya harapkan melahirkan program besar yang spektakuler dan sejalan dengan visi
maupun misi Gubernur. Sehingga kedepan kita akan berjalan bersama-sama untuk
membangun Papua menuju peradaban baru,” harap dia.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
GAMKI Papua Djoni Naa mengatakan siap menjadi mitra pemerintah untuk
mensejahterakan masyarakat.
Oleh karenanya, pelaksanaan konferensi daerah
ini, diharapkan dapat menyusun arah dan kebijakan serta program kerja organisasi
kedepan. Dilain pihak, untuk mengevaluasi aktivitas organisasi GAMKI selama
tiga tahun berjalan, sekaligus membentuk kepengurusan, guna menunjang program
pemerintah.
“Oleh karenanya, saya selaku Ketua DPD GAMKI
sangat berharap seluruh proses persidangan yang bakal berlangsung, bisa terlaksana
secara demokratis serta dalam suasana persaudaraan. Kemudian apa yang nantinya
diputuskan dapat diterima semua pihak,” ucap dia.
Dia menambahkan, konsep Gerbangmas maupun
pemberdayaan kampung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, akan menjadi grand
design pemuda, karena model dan program tersebut sangat baik. Apalagi banyak
melibatkan komponen pemuda sebagai subyek pendukung program hingga ke
kampung-kampung.
Dengan demikian kedepan diharapkan agar pemuda
dapat benar-benar mampu menjadi subyek
dari pembangunan itu sendiri, serta dapat menunjukan keahlian secara
individual.
“Sehingga melalui kegiatan konferensi ini dihaapkan
menjadi media debat pemuda tenang dinamika kebijakan pemerintah, guna
keberpihakan kepada orang asli Papua dalam mendukung program pemerintah di
bidang pengolahan energi pertambangan, keuangan daerah serta
lainnya,”pungkasnya.