Dinas Perhubungan Provinsi Papua mewacanakan
kerja sama dengan seluruh operator penerbangan untuk menyediakan makanan khas
bumi cenderawasih kepada para penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Papua Reky Ambrauw
mengaku sudah melakukan komunikasi dengan beberapa airlines, sehingga
diharapkan pada 2018 mendatang, hal tersebut sudah bisa direalisasikan.
“Apalagi beberapa waktu lalu Asisten Sekda
Provinsi, sudah secara langsung meminta kepada pihak Garuda Indonesia untuk
bisa menyediakan makanan khas orang Papua di pesawat. Sehingga kita pun sudah
menindaklanjuti”.
“Harapannya tak hanya kepada satu penerbangan,
tetapi kepada semua yang masuk ke Papua. Sebab, secara umum makanan khas Papua
tak kalah dan cukup banyak digemari oleh masyarakat dari provinsi lain,” terang
Reky kepada pers, Jumat.
Menurut dia, sejumlah makanan khas Papua yang
cocok untuk disediakan kepada penumpang pesawat, diantaranya ubi atau keladi
tumbuk sebagai pengganti nasi. Selain memiliki kandungan gizi yang lebih baik
dari nasi, ubi atau keladi tumbuk juga kaya akan serat.
“Belum lagi ada buah merah yang bisa dijadikan
sebagai minuman jus di pesawat. Yang pasti ada banyak pilihan tinggal nanti
dikemas secara baik supaya ketika diberikan kepada penumpang, dapat benar-benar
dinikmati oleh mereka,” kata dia.
Sebelumnya, Asisten Sekda Papua Bidang
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Elia Loupatty, menyarankan maskapai
penerbangan nasional untuk mulai mempertimbangkan menyediakan makanan khas
Papua pada setiap pesawat yang terbang ke Indonesia bagian timur.
Tak hanya itu, ia menyarankan setiap
penerbangan memutar lagu-lagu daerah Papua. “Apalagi untuk maskapai yang
merupakan milik negara. Sebab tujuannya adalah untuk lebih mempopulerkan tanah
Papua kepada seluruh masyarakat yang ada di nusantara,” harapnya.
Sementara ditanya makanan khas Papua apa saja
yang dapat disajikan kepada penumpang, Elia tak menyarankan makanan umbi-umbian
sebagai pengganti nasi. Sebab, umbi-umbian merupakan karbohidrat yang baik
untuk tubuh.
“Tentunya ada banyak sekali makanan lokal yang bisa
kita rekomendasikan. Namun semuanya tentu bergantung kepada pihak maskapai
penerbangan nasional. Namun, kita harap semua saran ini bisa ditampung dan
dilaksanakan,” imbau dia.