Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua
mengimbau orang tua agar wajib melakukan vaksinasi terhadap anak, guna memenuhi
hak anak supaya dapat sehat dan tak terserang penyakit difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua,
Aloysius Giyai mengatakan hal itu kepada pers, kemarin, di Jayapura.
“Saya imbau para orang tua, agar melakukan
vaksinasi terhadap anaknya. Supaya apa, agar mereka tetap sehat dan terhindar
dari virus mematikan itu,” harapnya.
Masih dikatakan, penyakit difteri disebabkan
oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, dimana penyebaran bakteri ini dapat
terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin
difteri.
Penularannya pun seperti, diakibatkan oleh
terhirupnya percikan ludah penderita di udara saat bersin atau batuk. Ini
merupakan cara penularan difteri yang paling umum maupun barang yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri.
Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua
sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah masuknya penyakit itu
di bumi cenderawasih. Kendati demikian, pihaknya pun menyarankan masyarakat
untuk tetap mewaspadai penyebaran penyakit tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Papua
Hery Dosinaen memastikan provinsi tertimur di Indonesia ini, masih aman dari
wabah difteri yang telah menimbulkan korban jiwa di sejumlah daerah.
“Sampai saat ini belum ada laporan mengenai
penyakit yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan dan kini sudah menetapkan
status kejadian luar biasa (KLB), yakni difteri”.
“Intinya untuk sementara di Papua belum ada
laporan kejadian. Hanya kami sudah lapor pimpinan agar segera ada
langkah-langkah konkrit yang dilakukan guna melakukan pencegahan,” terang dia.
Kendati belum masuk Papua, Sekda menilai
penyakit mematikan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diptheriae dan
telah memakan puluhan korban jiwa di 20 provinsi tersebut, wajib diwaspadai.
Sehingga untuk mengantisipasi merebaknya wabah
penyakit difteri, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Dinas Kesehatan
Provinsi Papua, untuk mengkomunikasikan upaya pencegahan.
“Apalagi arus barang dan orang yang masuk ke Papua ini
kan sangat banyak. Sehingga kita akan panggil instansi terkait untuk nantinya
menindaklanjuti dengan pihak tertentu, mencegah masuknya virus ini,” kata dia.