Persentase penduduk miskin di Provinsi Papua
selama enam bulan terakhir tercatat mengalami penurunan sebesar 0,15 persen
poin, yaitu dari 27,62 persen pada Maret 2017 menjadi 27,76 persen pada
September 2017.
Hal demikian disampaikan Kepala Bidang
Statistik Distribusi BPS Papua Bambang Ponco Aji, di Jayapura, dalam rilisnya
kepada pers.
Dia katatan, penurunan angka kemiskinan itu
tak lepas dari kian membaiknya kondisi kesejahteraan masyarakat Papua sejak
kurun waktu delapan belas tahun terakhir (1999-2017). Dimana, tercatat
persentase penduduk miskin pada periode itu, mulai menunjukan penurunan signifikan.
“Sama halnya pada lima tahun pertama Otonomi
Khusus (Otsus) Papua berjalan (2001-2005) persentase penduduk miskin menurun
sebesar 0,97 persen, yaitu dari 41,80 persen menjadi 40,83 persen”.
“Ini juga tercermin pada lima tahun kedua
pelaksanaan Otsus (2006-2010), dimana persentase penduduk miskin menurun
sebesar 4,72 persen,” katanya.
Lanjut Bambang, persentase penurunan penduduk
miskin terbesar terjadi pada periode Maret 2010 - Maret 2011 di mana terdapat
4,82 persen penduduk yang pada 2010, memiliki penghasilan di bawah garis kemiskinan,
lalu bergeser di atas garis kemiskinan, sehingga masuk kategori tidak miskin.
Sementara jika dilihat menurut tipe daerahnya,
penduduk miskin di Provinsi Papua juga terkonsentrasi di daerah perdesaan, di
mana pada Maret 2017 terdapat 36,56 persen penduduk miskin tinggal di
perdesaan, sedangkan di perkotaan hanya sebesar 4,55 persen.
“Yang pasti, jika dibandingkan dengan kondisi
pada periode sebelumnya (Maret 2017), terdapat kenaikan persentase penduduk
miskin di daerah perdesaan sebesar 0,09 persen. Apalagi untuk daerah perkotaan dimana
persentase penduduk miskin mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen,” terang dia.
Meski begitu, tambahnya, untuk data persentase
penduduk miskin menurut provinsi se-Indonesia berdasarkan data Susenas Maret
2017, terdapat tiga provinsi di kawasan timur Indonesia yang memiliki tingkat
kemiskinan terbesar.
Yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Dimana persentase penduduk miskin terbesar berturut-turut 27,76
persen; 23,12 persen; dan 21,38 persen.
Sedangkan dari 34 provinsi, 27 provinsi diantaranya
mengalami penurunan persentase penduduk miskin, dengan penurunan terbesar
terjadi di Provinsi Papua Barat, yang mencapai 1,99 persen.