Pasangan bakal calon gubernur dan wakil
gubernur mulai menjalani tes kesehatan. Dari pantauan di lapangan, pasanga Lukas
Enembe – Klemen Tinal (Lukmen) menjalani pemeriksaan kesehatan yang digelar
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok
II Jayapura, Kamis (11/1).
Dalam pemeriksaan tersebut, Lukmen menjalani
14 pemeriksaan kesehatan jasmani, diantaranya mata, THT (telinga, hidung dan
tenggorokan), pemeriksaan darah serta USG.
Sementara pasangan Johsua, menjalani
pemeriksaan tes urine di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua untuk
pemeriksaan Narkoba.
“Yang pasti pemeriksaan kesehatan ini
merupakan bagian dari rangkaian tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub)
yang wajib untuk diketahui oleh publik. Sehingga nanti pada 16 Januari
mendatang baru kita bisa mendapatkan hasil pemeriksaan kesehatan itu”.
“Hasil tes kesehatan ini juga yang nantinya
menjadi sebuah rekomendasi atau persyaratan bagi pasangan calon, apakah memenuhi
syarat untuk menjadi calon gubernur dan wakil Gubernur,” ujar Ketua KPU Papua
Adam Arisoi di sela-sela pemeriksaan kesehatan pasangan Lukmen, di RSUD
Jayapura, kemarin.
Sementara untuk pengumuman penetapan bakal
calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPU Papua, lanjut dia, akan dilakukan bulan
kedepan sesuai tahapan dalam PKPU. Sebab
masih ada proses yang harus dilewati, seperti verifikasi faktual, serta
rekomendasi keaslian orang Papua yang nantinya diterbitkan oleh MRP.
“Yang pasti proses ini akan berakhir pada
tanggal 10 februari mendatang. Karena 13 Maret kita sudah akan menetapkan calon
tetap,” ujar dia.
Sementara itu, pasangan Johsua yang melakukan tes
urine (narkoba) di Kantor BNN Provinsi Papua, tiba tepatnya pukul 11.00 WIT. Kurang
lebih sekitar 15 menit pasangan Johsua melakukan tes urine, yang disaksikan
langsung Kepala BNN, Abdul Kadir, Komisioner KPU Papua, Beatrik Wanane dan
Bawaslu Papua Anugrah Patta.
Bakal Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo mengaku
sangat menikmati proses yang sedang berjalan itu. Sebab menurutnya, proses tes
urine ini layak dilakukan untuk mencari pemimpin yang bebas narkotika.
Kepala BNN Papua, Abdul Kadir mengatakan tes urine tersebut
wajib untuk diikuti seluruh pasangan bakal calon kepala daerah, sebab menjadi
amanat peraturan perundang-undangan.