Presiden Jokowi dikabarkan memanggil Bupati
Asmat untuk meminta keterangan lengkap mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB)
campak dan gizi buruk, hingga menyebabkan puluhan anak meninggal dunia.
Hal demikian dikatakan Gubernur Papua Lukas
Enembe yang diminta ikut mendampingi Bupati Asmat, dalam pertemuan tersebut.
“Presiden Jokowi ingin mendengar langsung
penjelasan dari Bupati Asmat tetapi juga nantinya akan ada Bupati Nduga yang
pada beberapa waktu lalu mengalami kasus serupa, yakni puluhan anak meninggal
akibat gizi buruk dan wabah campak”.
“Yang pasti saya akan bersama mereka menghadap
Presiden, dimana pertemuannya di Istana Bogor,” ucap dia.
Lukas pada kesempatan itu menyebut, akan menjelaskan
kepada Presiden, bahwa kebijakan anggaran sudah sangat mencukupi diserahkan
kepada Pemda Asmat bahkan seluruh kabupaten. Hanya saja, kondisi daerah yang
mungkin perlu harus disampaikan juga. Sebab kasus serupa juga terjadi di Yahukimo,
Nduga, Deiyai, Dogiyai, dan Pegunungan Bintang.
“Sehingga melalui pertemuan ini saya harap ada
solusi terbaik sehingga kejadian serupa tak lagi terulang,” harap dia.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe
mempertanyakan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Pemerintah
Kabupaten Asmat dalam beberapa tahun terakhir.
Pernyataan itu merujuk pada Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang terjadi di kabupaten itu, beberapa pekan lalu hingga menyebabkan
puluhan anak dilaporkan meninggal dunia.
“Di Asmat ini selalu WTP terus dari tahun ke tahun.
Tapi kerjanya apa, (berhasil meraih opini) WTP kok bisa (terjadi KLB campak dan
gizi buruk) begitu. (Mestinya jika meraih) laporan WTP dari BPK RI, berarti
semua harus berjalan bagus termasuk penanganan bidang kesehatan,” terang dia.