Proyek pembangunan palapa ring di bumi
cenderawasih sampai saat ini masih terkendala di dua kabupaten. Yakni, Yalimo
dan Mamberamo Tengah yang mana masih terhambat pada proses jual beli tanah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua,
Kansiana Salle mengatakan, dua kabupaten tersebut tidak ingin menjual tanahnya
untuk dibangunkan proyek palapa ring. Padahal pemerintah pusat berkeinginan agar
setiap lokasi pembangunan palapa ring harus menjadi aset milik negara.
“Makanya, karena kendala itu maka proyek pembangunan palapa
ring di Papua kemungkinan ditargetkan rampung pada Desember mendatang. Sebab
kita masih berusaha untuk menyelesaikan lahan yang bermasalah itu,” terang dia
di Jayapura, kemarin.
Dia katakan, dengan diselesaikannya proyek palapa ring
tersebut, diharapkan seluruh kabupaten/kota sudah dapat terkoneksi jaringan.
Kendati begitu, diharakan provider turut terlibat aktif mewujudkan koneksi
jaringan itu.
“Yang pasti target kita mudah-mudahan bisa terkoneksi semua
di kabupaten dan kabupaten. Hanya memang terlebih dahulu mesti disiapkan dulu jalur
‘tolnya’ dulu. Namun bukan berarti langsung on (aktif) jaringannya. Terlebih
dahulu provider mesti ikut terlibat dengan menyiapkan Base Transceiver Station
(BTS) dan sebagainya,”terang dia.
Ditambahkannya, proyek pembangunan palapa ring merupakan
program pemerintah pusat. yang mana sudah dimulai melalui pembangunan kabel
fiber optik bawah laut dari Merauke hingga Boven Digoel.
Dengan demikian, diharapkan proses jual beli tanah di Kabupaten
Yalimo dan Mamberamo Tengah dapat rampung secepatnya. Dimana nantinya untuk
penyelesaian akan difasilitasi oleh pemerintah provinsi.
“Sebab kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah
terkait, sehingga diharapkan dengan adanya koordinasi tersebut pembebasan lahan
dapat berjalan sesuai harapan”.
“Yang pasti pembebasan lahan ini harus diupayakan dapat
selesai dengan cepat, sebab target pembangunan palapa ring pada kabupaten yang
masih bermasalah harus selesai bersamaan,” pungkasnya.