Gubernur Papua Lukas Enembe mengajak
seluruh masyarakat di bumi cenderawasih untuk menerima siapa pun pihak yang
ditunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menjabat caretaker di bumi
cenderawasih.
Lukas memahami ada keengganan dari masyarakat untuk menerima
Caretaker Gubernur Papua dari kalangan militer (TNI/Polri). Kendati begitu, dia
berharap hal itu tak menjadi masalah sebab keberadaannya untuk memastikan
pelaksanaan Pilgub berjalan dengan baik, termasuk pelayanan pembangunan.
“Orang Papua ini alergi dengan Carekater Gubernur dari
TNI/Polri, tapi kalau sudah ditunjuk tidak ada masalah. Sehingga masyarakat
kita harap ikut menerima,” terang dia di Jayapura, kemarin.
Lukas memastikan, seluruh fasilitas pemerintah yang ada
tidak akan berkurang. Baik untuk kendaraan majpun rumah dinas, kemudian isi
gedung seperti perabotan kursi maupun meja, tetap akan ditinggalkan karena
milik pemerintah.
“Sehingga nanti ketika Carekater Gubernur tiba di Jayapura
untuk menjalankan tugasnya, semua masih tersedia. Tidak ada yang kurang, sebab
kita ingin meninggalkan kesan yang baik supaya dicontoh oleh semua mantan
pejabat yang ada diatas negeri ini,” harapnya.
Sebelumnya sejumlah lembaga di Papua menolak rencana
penunjukan Caretaker Gubernur Papua dari TNI/Polri. Sejumlah lembaga itu
diantaranya, Majelis Rakyat Papua (MRP) serta sejumlah Legislator DPR Papua.
Penolakan ini dianggap wajar oleh Sekda Papua Hery Dosinaen,
namun dia menilai hal itu tak perlu dipermasalahkan oleh pihak mana pun,
termasuk pemerintah pusat. Sebab lembaga Majelis Rakyat Papua merupakan
perwakilan dari masyarakat yang wajib menyuarakan aspirasi dari tingkat bawah.
Kendati demikian, Sekda kembali menegaskan siapa pun
Penjabat Gubernur yang ditunjuk tetap akan mendapat dukungan penuh dari
kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi.
“Yang pasti Caretaker Gubernur itu adalah pihak yang sedang
dalam jabatan Eselon I di kementerian. Sehingga kami sekali lagi, ASN yang
bertugas di Provinsi Papua kami tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya (
dan memberi dukungan meski yang ditunjuk dari kalangan TNI),” terangnya.
Hery Menambahkan, siapa pun yang ditunjuk, Pemprov Papua tak
memiliki hak dan kewenangan untuk mengintervensi Mendagri. Karena yang
terpenting saat ini adalah penunjukan Penjabat Gubernur, tak menghambat
pelaksanaan pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan.