Mengingat anggaran Pemerintah yang sangat
terbatas, investasi pihak swasta dipandang penting dalam pembangunan bidang
infrastruktur di bumi cenderawasih. Sejalan dengan itu, anggota Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia (Inkindo) Papua diminta tak hanya terfokus pada pekerjaan
pemerintah semata.
Tetapi juga membidik pekerjaan swasta lainnya atau yang
dilaksanakan dengan skema pemerintah dan non pemerintah.
Hal demikian disampaikan Asisten Bidang Umum Sekda Papua
Elysa Auri pada Musyawarah Provinsi (Musprov) – IX Inkindo Papua di Jayapura,
Rabu (14/2).
Dia katakan Inkindo memiliki potensi yang luar biasa untuk
meningkatkan kualitas hasil-hasil pembangunan di Provinsi Papua. Melalui kiprah
anggota organisasi dengan membangun kerja sama yang baik di semua jenjang
Pemerintah Provinsi Papua.
Oleh karenanya, sebagai pengguna jasa konsultasi, Pemerintah
Provinsi Papua mengharapkan Inkindo ters meningkatkan profesionalismenya, agar
memiliki daya saing tinggi. Baik pada pekerjaan di dalam Papua maupun di luar
bumi cenderawasih, bahkan luar negeri.
“Sebab saat ini kita tengah memasuki era liberalisasi
perdagangan di tingkat regional maupun internasional,” terag dia.
Masih dikatakan, jasa konsultasi, pada hakikatnya merupakan
jasa keahlian yang berperan dalam proses pembangunan, meliputi studi, tata
ruang wilayah, perencanaan, pengawasan hingga evaluasi dan pertanggungjawaban
suatu kegiatan pekerjaan.
Disisi lain, konsultan memegang peranan penting dalam setiap
proses dan pelaksanaan pembangunan. Untuk itu, dimasa mendatang peran konsultan
nasional perlu ditingkatkan pada setiap proses pembangunan.
“Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan diyakini dapat
berlangsung efektif dan efisien, berdaya dan berhasil guna serta pada gilirannya
mampu meningkatkan kualitas. Baik hasil-hasil pembangunan maupun sumber daya
manusia aparatur pelaksana pembangunan,” harapnya.
Diketahui, kegiatan Musprov Inkindo – IX dihadiri seluruh
pengurus dari 29 kabupaten dan kota. Turut hadir sejumlah pengurus Inkindo
Pusat.