Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal meminta
pihak kepolisian untuk segera menangkap dan mengungkap pelaku penembakan yang
menewaskan salah seorang Anggota TNI berinisial SN di Pasar Sinak, Distrik Sinak,
Kabupaten Puncak.
“Yang pertama kami mengaku prihatin atas situasi yang
terjadi di Sinak, Kabupaten Puncak. Sehingga kita minta ada situasi (penembakan
oleh kelompok kriminal bersenjata), oknum yang melakukan harus ditangkap,”
terang Wagub Klemen di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Dia berharap agar pihak keamanan juga bisa segera mengamankan
situasi di kabupaten itu. Sebab jangan sampai kejadian penembakan itu,
mengganggu situasi keamanan, ketertiban dan kedamaian di daerah itu.
“Sebab jangan sampai masyarakat tinggal tidak tenang karena
kejadian (penembakan) itu. Karenanya, diharapkan pihak kemanan wajib pula memastikan
sekaligus menjamin kehidupan sosial masyarakat disana. Baik saat masyarakat
beraktivitas berkebun dan lainnya harus dipastikan keamanan berjalan baik,”
imbaunya.
Disinggung apakah insiden penembakan berkait erat dengan
pelaksanaan pilkada bupati dan wakil bupati yang akan berlangsung pada Juni
mendatang, Wagub membantahnya. Dia menilai, penembakan sudah sering terjadi
tanpa mengenal momentum.
“Saya rasa kalau penembakan tidak (terkait dengan pilkada).
Karena sejak dahulu penembakan sudah terjadi di daerah Puncak dan sekitarnya.
Setiap tahun selalu begitu. Jadi saya minta jangan kita kait-mengkait dengan
sesuatu,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota TNI berpangkat
Prajurit Satu (Pratu) SN menjadi korban penembakan KKB.
Anggota Komando Distrik Militer (Kodim) Puncak Jaya itu
diserang di sekitar Pasar Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua,
sekitar pukul 10.00 WIT, Senin (12/2).
Penyerangan oleh KKB dilaporkan terjadi saat Pratu SN sedang
berada di Pasar Sinak bersama rekan-rekan anggota lainnya untuk membeli
kebutuhan sehari-hari.
Pratu SN yang terpisah dari rekan-rekannya saat berbelanja,
tiba-tiba diserang sekitar lima anggota KKB dengan menggunakan parang dan pistol
hingga terluka dan tewas. Senjata api milik Pratu SN jenis pistol combat G2 pun
dirampas oleh kelompok bersenjata tersebut.