Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengharapkan
pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) gubernur dan wakil gubernur serta
tujuh kabupaten di bumi cenderawasih, tak sampai “berdarah-darah” atau jatuh
korban jiwa sebagaimana yang pernah terjadi pada tahun lalu.
Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting berharap deklarasi
kampanye damai yang sudah ditandatangani oleh seluruh paslon, tak hanya menjadi
sebuah slogan semata. Tetapi dapat benar-benar dijalankan oleh paslon, tim
kampanye, partai politik serta masyarakat pendukung.
“Intinya pendukung paslon gubernur dan wakil gubernur serta
bupati dan wakil bupati, harus benar-benar memastikan kampanye kita berjalan
damai. Kampanye kita juga harus tanpa kekerasan serta tak ada konflik”.
“Sebab kami KPU RI tidak ingin dengar ada konflik (berdarah)
yang terjadi dalam setiap tahapan maupun proses Pilkada di bumi cenderawasih.
Sehingga momentum deklarasi damai ini sekiranya bisa ditanamkan di dalam hati
kita semua,” ajak Evi pada deklarasi kampanye damai Pilgub dan Pilbup tujuh
kabupaten, di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Sabtu akhir pekan lalu.
Dia mengajak seluruh pendukung agar menjauhi kekerasan dalam
masa kampanye. Serta saling menghormati dan santun sekaligus mengedepankan kampanye
dialogis. “Sebab dengan mengelar dialog antara tim kampanye maupun kandidat
dengan masyarakat pemilih, dipandang lebih maksimal dalam mencari simpati
masyarakat”.
“Dengan kampanye dialogis juga visi dan misi yang sudah
dibuat paslon dapat dimengerti dengan baik oleh rakyat. Sehingga nantinya akan memilih
bukan karena nomor, tapi karena program kerja yang ditawarkan untuk Papua
kedepan,” harap dia.
Senada disampaikan Komisioner Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) RI, Fritz Edward Siregar. Dia mengingatkan agar pesta demokrasi di
Papua jangan sampai menimbulkan duka.
“Sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga kemurnian dari pesta
demokrasi yang akan berjalan diatas negeri ini,” imbaunya.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI,
Harjono mengingatkan seluruh paslon yang telah menandatangani deklarasi kampanye
damai wajib memegang teguh janjinya. Dengan demikian paslon wajib mengingatkan,
mengontrol serta melakukan upaya hukum bukan hanya saat kampanye, tetapi pada hari
pemungutan suara.
“Sebab ini menjadi komitman dan keharusan yang wajib
dijalankan paslon yang sudah menandatangani deklarasi itu,” tuturnya.
Sementara itu, deklarasi kampanye damai oleh paslon gubernur
dan wakil gubernur, serta tujuh bupati dan wakil bupati 2018, mengambil titik
kumpul di Buper Waena Jayapura. Selanjutnya seluruh paslon berkumpul di Halaman
Kantor Gubernur Dok II Jayapura, untuk menandatangani deklarasi damai.