Jayapura-Genap 40 tahun sudah pengabdian Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dalam bentuk pemberian kredit maupun tabungan kepada masyarakat.
Diusianya yang memasuki setengah abad dan tergolong salah satu bank tersehat karena memiliki modal sebesar Rp. 226 milyar per bulan Desember 2006 untuk BPD se-Papua, Pemerintah Provinsi Papua kini menuntut agar Bank Papua lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta melakukan introspeksi diri terhadap penyelenggaraan pelayanan perbankan dan kinerja, baik di provinsi maupun kabupaten/kota se-Papua, sebagai bagian dari pembangunan untuk peningkatan perekonomian masyarakat ditanah ini.
Hal itu seperti yang dikatakan Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, M.Si dalam sambutannya, yang dibacakan Komisaris Utama Bank Papua Onesias Fairyo, SE pada kegiatan peringatan HUT Bank Papua yang ke ? 40, yang digelar di halaman Bank Papua, Kamis kemarin.
Selain itu, dikatakan, bahwa telah diketahui bersama, pelayanan jasa perbankan saat ini mengalami persaingan yang cukup ketat antar bank pemerintah dan bank swasta. Kondisi demikian, lanjutnya, memaksa untuk perlu dilakukannya penataan ulang cara kerja dan budaya kerja yang efisien maupun efektif serta keseriusan dan ketelitian kerja dari para pegawai, dalam mengangkat Bank Papua kedepan menjadi salah satu bank yang terbaik dan tersehat dari segi modal dan pelayanan.
Namun yang terpenting, katanya, melihat dari kenyataan dan tantangan yang di hadapi, maka apa yang harus dilakukan oleh jajaran perbankan di Papua umumnya, dan Bank Papua khususnya adalah bagaimana membangun jasa pelayanan perbankan yang lebih baik dan prima untuk menghadapi era persaingan bebas. Dengan kata lain, harus mampu melakukan ekselerasi untuk menjawab semua tantantangan yang ada.
Terkait dengan itu. Gubernur menghimbau, kepada seluruh jajaran Bank Papua untuk menyatukan tekad dan karya dalam membangun Bank Papua yang bercitra baik terpercaya dan milik rakyat. Serta selalu berpihak kepada masyarakat kecil dalam pembinaan usaha-usaha untuk memajukan perekonomian rakyat yang sehat di tanah ini. Karena ?misi utama dari Bank Papua adalah bukan untuk mencari kekayaan atau menumpuk harta tapi membangun ekonomi rakyat yang sehat dan kuat. Tapi, jika ekonomi rakyat sehat dan kuat, maka perlahan tapi pasti secara bertahap rakyat akan menikmati perubahan tingkat kesejahteraan yang semakin membaik dari waktu ke waktu,? tuturnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank Papua Onesias Fairyo, SE, saat diwawancarai wartawan mengatakan bahwa dalam upaya mempertahankan kinerja dari apa yang telah dicapai, Bank Papua akan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan membangun perekonomian rakyat Papua yang sehat kedepan. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan pula pelayanan pemberian kredit kepada masyarakat pengusaha kecil yang berniat untuk mengembangkan usahanya. ?Kedepan, kami akan membina pengusaha kecil menjadi besar,? tuturnya.
Ditanya wartawan tentang prestasi apa saja yang telah disandang Bank Papua, kata Ones, ?setiap tahunnya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kami selalu mendapat penghargaan dari majalah info bank, karena kinerja Bank Papua dinilai sehat dan pemeriksaan akuntan public wajar tanpa pengecualian..
Pada bulan Desember 2005 lalu, kami juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Social RI, karena Bank Papua dinilai berhasil dalam menyelenggarakan undian berhadiah,? katanya..
Ones mengatakan, Asset Bank Papua per tanggal 30 Desember 2005, telah mencapai Rp. 3, 7 trilyun. Namun, diakuinya untuk penyertaan modal dalam pengoperasian bank masih terbatas, dengan demikian pihaknya berharap agar pemerintah melakukan penganggaran dana untuk digunakan sebagai setoran modal, baik Pemeirntah Provinsi dan Kabupaten/kota se-Papua untuk penguatan penyertaan modal.
Pihaknya juga berharap pada tahun-tahun yang akan datang, kegiatan operasional Bank Papua akan semakin membaik untuk bersama-sama dengan Pemerintah Daerah membangun tanah Papua menuju kemakmuran.**