Mendapat laporan masyarakat terkait
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Penjabat Sementara (Pjs)
Gubernur Papua Soedarmo langsung melakukan peninjauan yang didampingi Kepala
Dinas Kesehatan Aloysius Giay, kemarin.
Disela-sela kunjungan itu, Gubernur Soedarmo menilai perlu
mengambil tindakan untuk membentuk tim guna melakukan audit terkait pengelolaan
dan manajemen keuangan di rumah sakit yang sampai saat ini belum diakreditasi,
namun terus digenjot sebagai rumah sakit rujukan.
“Kalau RSUD Abepura kan tipe C tapi sudah terakreditasi. Nah
RSUD Jayapura sampai saat ini belum terakreditasi sehingga ini perlu pembinan”.
“Makanya, dalam tinjauan ini saya juga akan cek berapa sih
anggaran yang diberikan provinsi kepada rumah sakit ini. Kita akan cek juga
penggunaannya. Kalau perlu saya akan perintahkan tim untuk audit masalah
manajemen terutama administrasi rumah sakit ini,”terang dia.
Sekedar diketahui, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura
didorong untuk naik status menjadi tipe A, paling lambat pada 2020 mendatang.
RSUD Jayapura diketahui telah memiliki alat USG empat
Dimensi serta mikroskop bedah saraf yang diklaim hanya dimiliki sejumlah rumah
sakit di Indonesia. Rumah sakit ini juga sudah melakukan serangkaian operasi,
diantaranya katarak, jantung, dan bedah onkologi.
Sementara untuk mewujudkan target menjadi rumah sakit tipe
A, RSUD Jayapura diharapkan meningkatkan SDM para aparaturnya,termasuk merekrut
tenaga spesialis guna menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan
tersebut.
“Yang pasti dalam pengelolaan RSUD Jayapura kedepan jangan
lagi ada laporan dari masyarakat, yang menyebut pelayanan di rumah sakit
tersebut kurang baik, kemudian sarana pemeliharaanya kurang jelas”.
“Sebab Pemerintah Pusat melalui kebijakkan Presiden Joko
Widodo saat ini telah memberikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia
Pintar. Sehingga kami pun harus mengecek langsung penerapanya di lapangan
sejauh juga RSUD ini menjalankan program itu”.
“Karena, apa pun itu Rumah Sakit Umum Daerah di Papua wajib
memberikan pelayanan. Karena itu kaitannya dengan masalah
nyawa seseorang. Sehingga harus menjadi prioritas. Jangan main-main sebab ini
urusan nyawa seseorang,” tegasnya lagi.