Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Papua
Soedarmo menilai kondisi kesehatan di Kabupaten Asmat sudah berangsur-angsur
stabil, pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk, yang terjadi
beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pasca pencabutan KLB di Asmat pada 5 Februari
lalu, kondisi kesehatan sudah ada perbaikian. Dirinya pun menyambut baik
tindakan dan penanganan yang pemda setempat.
“Saya mengapresisai Pemerintah Kabupaten Asmat yang sangat
sikap dalam mengatasi permasalahan KLB yang menyebabkan kematian puluhan anak
akibat gizi buruk dan campak,” terang Soedarmo disela-sela pertemuannya dengan Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta Bupati dan Wakil
Bupati Asmat, pekan lalu, di Agats.
Kendati demikian, dia mengharapkan kejadian memilukan yang
merenggut puluhan korban jiwa itu, tidak terulang lagi. Dengan begitu, dia
mengharapkan agar kejadian itu menjadi sebuah pengalaman berharga bagi
pemerintah dan masyarakat di Asmat.
“Makanya, saya mengajak kepada semua komponen yang ada di
Asmat agar bersatu dan terus berkerja sama untuk mengatasi semua persoalan yang
ada di Kabupaten Asmat“.
“Intinya saya sangat prihatin atas kajian ini, namun mari kita
bersama-sama mendoakan tetapi juga bersyukur kepada Tuhan bahwa bencana ini
sudah bisa diatasi dengan baik lalu keadaan boleh pulih seperti semula,”terang
dia.
Pada kesempatan itu, Soedarmo berpesan agar bupati dan wakil
bupati dapat terus meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Terutama
pada bidang kesehatan dan pendidikan, termasuk bidang-bidang lainnya.
Dengan begitu, masyarakat dapat benar-benar merasakan
pelayanan dari pemerintah.
Dirinya juga berharap agar masyarakat rasa kepedulian tinggi
dalam membangun Kabupaten Asmat ini. sehingga mampu mendeteksi lebih awal,
munculnya kasus-kasus serupa.