Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Papua pada tahun ini, mewacanakan pembagian buku di 19 kabupaten yang
perhitungan menurut indeks pembangunan manusia (IPM) masuk kategori rendah.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Papua Hans Hamadi di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, pada setiap kabupaten, pihaknya akan
mengalokasikan paling sedikit untuk 1-3 kampung, diberikan sekitar 1.000 buku.
Dengan total biaya yang dibutuhkan untuk 19 Kabupaten, kurang lebih Rp 3,5
Miliar.
“Namun ini masih usulan dengan harapan bisa segera mendapat
jawaban dari pemerintah pusat. Sebab kita yakin dengan meningkkatkan minat baca
masyarakat, maka IPM mereka pun kita
optimis bisa dinaikan pula,” terang dia.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya sudah mengusulkan anggaran
total senilai Rp6 miliar ke Bappenas, saat Rakornis Perpustakaan dan Arsip
Daerah di Mataram (NTB), 6-8 Maret 2018 lalu. Anggaran itu, sebagai bagian dari
upaya untuk mempercepat pembangunan Papua dan Papua Barat, lebih khusus pada
bidang pendidikan dan kesehatan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo.
“Sehingga kami dari instansi perpustakaan mendukung dalam
pembagian buku bagi kabupaten yang memiliki IPM rendah,” ucap dia.
Sementara untuk bidang kearsipan, lanjut dia, pada 2017 lalu
telah dilakukan pembinaan untuk perciptaan arsip di masing-masing
Kabupaten/Kota. Dimana pihaknya tahun
ini turun melakukan monitoring evaluasi bagi di kampung-kampung.
Dilain pihak, melatih sejumlah aparatur sipil negara agar bisa
melakukan tugas-tugas pengarsipan sesuai perintah aturan yang berlaku.
Dia tambahkan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Papua pada tahun ini akan kembali menjaring duta baca dari kalangan masyarakat,
siswa maupun siswi di kota Jayapura dan sekitarnya.
Penjaringan duta baca ini, bertujuan meningkatkan minat baca
masyarakat dari masyarakat. Pihaknya pun berencana menganggandeng Bunda Baca
Provinsi Papua, agar dapat dapat merangkul anak sejak usia dini agar suka
dengan membaca.