Musyawarah perencanaan
pembangunan daerah (Musrenbang) Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) 2018,
diharapkan menyepakati rencana kerja (renja) yang berpihak pada kebutuhan
masyarakat.
Kendati demikian, penetapan rencana kerja itu
wajib pula disesuaikan pada kemampuan keuangan daerah. Hal demikian ditegaskan
oleh Pejabat Sementara (PJs) Bupati Mamberamo Tengah, Reky Douglas Ambrauw saat
membuka kegiatan Musrenbang tersebut, di Aula Bappeda Mamteng, kemarin,
sebagaimana rilis yang diterima harian ini.
Menurutnya, Musrenbang yang dilaksanakan kali
ini adalah dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2019,
yang wajib dilaksanakan setiap tahun untuk menyelaraskan dan mensikronisasi
program dan kegiatan dari berbagai sektor yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD.
"Kegiatan ini juga merupakan amanat dari
undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan nasional. Dimana undang-undang tersebut mengamanatkan 3 dokumen perencanaan
pembangunan yang wajib daerah persiapkan sebagai acuan dan pedoman dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,"ungkap dia.
Sementara dalam pelaksanaan Musrenbang RKPD
saat ini, diharapkan ada sinkronisasi program yang merupakan rencana kerja dari
masing-masing SKPD, dengan usulan program dari tingkat distrik dan kampung.
“Sehingga terjadi sinergi perencanaan antara
top down maupun bottom up yang lebih mengarah kepada perencanaan partisipatif,”katanya.
Dia mengharapkan kepada masing-masing pimpinan SKPD agar Renja yang menjadi materi Musrenbang saat ini diangkat dari
masing-masing Renstra SKPD yang tentunya disesuaikan dengan tupoksi
masing-masing SKPD baik yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat maupun yang
bersifat kedinasan, sehingga antara Renstra SKPD dengan dokumen RKPD tidak
terjadi pertentangan.
Sebab dokumen RKPD yang dihasilkan dalam
Musrenbang, harus menjadi rencana kerja tahunan pemerintah daerah dan sekaligus
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
teknokratik. Juga sebagai transisi yang mengantarkan kepada RPJMN Kabupaten
Mamteng setelah terpilihnya bupati definitif di Mamteng.
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Mamteng,
Piet Maniagasi menuturkan kegiatan Musrenbang ini sebagai forum koordinasi,
integrasi dan sinergitas perencanaan pembangunan yang merupakan kelanjutan dari
hasil musrenbang kampung dan distrik.
"Kita harapkan melalui Musrenbang ini
kita mempertajam indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah
sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD," pungkasnya.