Dengan diresmikannya dua paket proyek di sektor transportasi,yakni kapal perintis, KM Papua dua dan KM.Papua tiga serta dermaga penyebrangan Mokmer Biak, merupakan satu terobosan, dibidang infrastruktur yang merupakan salah satu dari empat program prioritas yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, dalam kurun waktu tahun 2000-2005 .
Saat ini pemerintah sedang membangun lima dermaga penyebrangan,masing-masing 1 unit di biak numfor, yang telah selesai di bangun dan akan diserahkan ke Bupati biak Numfor untuk difungsikan, empat unit dermaga penyebrangan yang saat ini sedang dibangun yakni dua unit di kabupaten yapen waropen, yaitu di kabuana dan satu di saubeba,satu unit di samabusa Kabupaten Nabire dan satu unit di Kabupaten Manokwari.
Jika keempat dermaga penyebrangan ini selesai,maka hubungan transportasi, maka hubungan transportasi pada empat kabupaten, untuk kabupaten biak numfor, kabupaten yapenwaropen,kabupaten nabire dan kabupaten wandamen dan manokwari akan terpenuhi mobilitas penduduk dan arus barang.
Pembangunan dermaga dilima kabupaten, hendaknya diikuti dengan fasilitas yang dapat membantu
Untuk menjawab segala ketertinggalan masyarakat pedalaman yang sering terjadi selama ini dikarenakan oleh faktor topografi yang sulit menghubungkan daerah satu dengan yang lainnya melalui jalan darat.
Demikian Gubernur Provinsi Papua Drs.J.P.Solosaa,Msi, dalam sambutannya pada pengresmian dermaga penyebrangan Mokmer Biak dan pengoperasian, KM Papua dua dan KM papua tiga di Dermaga pelabuhan Yos Sudarso Jayapura Selasa (16/03) .
Diharapkan dengan terhubungnya transportasi daerah-daerah, akan lancar dan waktu perjalanan akan lebih cepat.
KM.Papua dua dengan panjang 43,643m , kecepatan 12 konts, 16 ABK, dengan mengangut 100 penumpang, dan 50 tempat duduk, akan melayari rute, Jayapura-sarmi-serui-ansus-biak-saribi-manokwari-sausapor-sorong-teminabuan-sorong-saonek-moesmengkara-mutus-manyaipun-selfele-waisai-saonek-sorong-p.gag-kofiau-waigama-lenmalas-measkopal-fafanlaf-sorong-sausapor-manokwari-saribi-biak-biak ansus-serui-sarmi-jayapura, sedangkan KM Papua tiga dengan panjang kapal 58,00m, kecepatan jelajah 12 knot, ABK 18 orang, deck satu penumpang 60 orang,deck dua penumpang 168 orang, deck tiga penumpang 122 orang, kabin penumpang (tiga VIP) masing-masing satu orang dan kabin penumpang 8 delapan orang sehingga jumlah keseluruhan tiga ratusenam puluh delapan orang.
KM. papua Tiga akan melayani rute: jayapura-sarmi-serui-waren-nabire-wasior-manokwari-saukorem-sausapor-sorong-bintuni-babo-fakfak-kaimana-pomako-agats-merauke PP.
Kondisi riil menunjukan bawa Provinsi ini memiliki wilayah yang sangat luas yakni tiga setengah dari pulau jawa, dengan kondisi topografi yang sangat sulit, sehingga mengakibatkan belum satu kabupatenpun yang luas ini terhubung dengan jalan darat, hal ini merupakan salah satu hambatan percepatan pembangunan diprovinsi Papua. Namun sedikit demi sedikit hambatan ini dapat teratasi, Gubernur sambil mencontohkan jika di mulia pada dua tahun yang lalu, harga semen bisa mencapai Rp.1.000.000,- persak namun untuk sekarang harga tersebut sudah mulai berangsur turun, karena jalan darat antara mulia dan wamena sudah terhubung, walapun harus melalui jalan-jalan yang terjal dan penuh resiko, hal ini terus diupayakan agar daerah-daerah lain yang terpencil dapat juga menikmati hidup yang layak.
Ditempat yang sama menteri perhubungan dalam sambutannya yang di bacakan dirjen Perhubungan Republik Indonesia Idris, mengatakan Keberadaan infrastuktur perhubungan yang memadai merupakan hal penting dalam upaya pembangunan perekonomian. Hal ini dikarenakan infrastuktur perhubungan kebutuhan mandasar bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat dalam menggerakkan roda perokonomian. Kita mengetahui bahwa wilayah Kawasan Timur Indonesia merupakan bagian tersebesar dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, disampaing sebagai kawasan yang sangat potensil dengan adanya sumber daya alam yang sangat melimpah.
Namun demikian Kawasan Timur Indonesia hingga saat ini masih belum menunjukkan kesepadanan tingkat pertumbuhan ekonomi bila dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia, oleh karena itu percepatan pebangunan Kawasan Timur Indonesia menjadi salah satu agenda penting pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan saat ini.
Sejalan dengan itu Departemen Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung percepatan laju pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Pembangunan sektor Perhubungan diharapkan daerah terpencil dapat membuka keterisolasian daerah, menghubungkan daerah daerah terpencil,memajukan daerah terbelakang, yang pada akhirnya dapat memeratakan pembangunan Kawasan Timur Indonesia dan kawasan tertinggal lainnya, sesuai peran sektor pehubungan.