Menyikapi aksi terorisme secara beruntun di
Kota Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5), Penjabat Gubernur Papua Soedarmo
mengajak seluruh warga bumi cenderawasih agar mulai waspada terhadap gerakan
aksi teror serupa.
Dirinya pun berharap pihak keamanan dapat sesegera mungkin
mendeteksi potensi ancaman terhadap warga di Papua.
Soedarmo menghimbau
masyarakat Papua agar tak mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan kelompok
tertentu yang justru hanya akan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Tentunya saya menyayangkan peristiwa bom bunuh diri ini di
tiga gereja di Surabaya. Akibat aksi ini ada sejumlah orang harus meninggal.
Makanya saya harap masyarakat waspada tetapi juga jangan terpengaruh dengan
ajakan-ajakan yang bisa merugikan diri sendiri, keluarga bahkan orang lai. Ini
harus kita jaga,” tegasnya.
Soedarmo mengajak seluruh masyarakat di Papua supaya dapat
memelihata keamanan dan kedamaian. Serta menciptakan ketenteraman dan
ketertiban di seluruh kabupaten dan kota masing-masing.
Dia juga meminta masyarakat untuk mampu mengantisipasi gerakan-gerakan
oknum maupun kelompok tertentu yang ingin mengganggu ketenteraman, kedamaian serta
ketertiban umum di bumi cenderawasih.
“Sebagai Penjabat Gubernur Papua , saya merasa ikut prihatin
karena ditengah-tengah keinginan untuk membangun dari berbagai aspek, tetapi masih
ada oknum-oknum yang melakukan tindakan-tindakan diluar daripada aturan
undang-undang yang ada”.
“Tetapi saya harap masyarakat jangan terpecah-pecah. Tetap
bersatu untuk memerangi dan melawan aksi terorisme diatas tanah ini,” harapnya.
Setelah bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya pada
Minggu pagi, teror serupa pun terjadi Sidoarjo pada hari yang sama.
Teror bom juga terjadi pada Senin pagi, dimana kali ini menyasar
Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, sekitar pukul 8.50 WIB.