Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1
Juni, wajib dimaknai sebagai momentum pengingat dalam mengaktualisasi
nilai-nilai dasar negara Indonesia tersebut. Momen ini juga diharapkan dapat
dimaknai sebagai upaya untuk memajukan bangsa, sekaligus menjadi sumbangsih
masyarakat Indonesia bagi dunia.
“Sebab negara manapun di dunia akan selalu berproses menjadi
masyarakat yang bhineka dan majemuk. Karena seringkali kemajemukan ini juga
dibayang-bayangi oleh resiko intoleransi, ketidak-bersatuan dan
ketidak-gotongroyongan”.
“Makanya, saatnya kita berbagi pengalaman dalam berbhinneka
tunggal ika, dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan
kebersamaan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai
luhur Pancasila, untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kadilan sosial,” terang Penjabat Gubernur
Papua Soedarmo, saat membacakan sambutan Presiden Jokowi, pada upacara
peringatan hari lahir Pancasila, di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura,
pekan lalu.
Presiden pada kesempatan itu, mengajak para ulama dan tokoh
agama, guru dan ustad, politisi dan jajaran aparat pemerintah, anggota TNI dan
Polri, pekerja dan pelaku ekonomi, serta seluruh komponen bangsa untuk
bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena dengan semangat persatuan ini,kita akan berprestasi
serta mampu meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara
yang maju dan jaya,” ucapnya.
Dia tambahkan, sebentar lagi seluruh masyarakat di nusantara
akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Dimana
selama 73 tahun itu, Pancasila sudah menjadi bintang pemandu bangsa Indonesia.
Selama 73 tahun juga, Pancasila sudah bertahan dan tumbuh di
tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya. Selama 73
tahun pula, Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga
diharapkan sampai akhir zaman, Pancasila akan terus mengalir di denyut nadi
seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini karena, Pancasila adalah berkah yang diberikan Tuhan
Yang Maha Esa Kepada bangsa Indonesia, melalui perenungan, pergulatan pemikiran
dan kejernihan batin para founding fathers Indonesia.
“Pancasila pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung
Karno pada tanggal 1 juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945”.
“Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan dan
latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu
segala perbedaan. Ini berarti Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar
negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur”.
“Rangkaian proses besar tersebut harus selalu kita ingat,
kita dalami sengantnya dan kita pahami rohnya. Sehingga menjadi tugas dan
tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap
sudut kehidupan serta hari dan pikiran kita. Makanya, pada peringatan Hari
Lahir Pancasila di tahun 2018 ini, kita harus meneguhkan semangat kita untuk
bersatu, berbagi dan berprestasi,”
imbaunya.