Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas
Pendidikan menargetkan pengalihan tenaga guru, paling lambat rampung sebelum
tahun ajaran baru atau pada Juli 2018 mendatang.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Papua Elias Wonda di Jayapura, Sabtu akhir pekan lalu.
Menurutnya, pengalihan tenaga guru tinggal menunggu
rampungnya Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) yang menerangkan
informasi dihentikan pembayaran atas gaji yang diterbikan kepada PNS di
kabupaten.
Dengan demikian pembayaran gaji guru dari kabupaten yang
pindah ke provinsi, akan bisa diproses oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN), sementara saat pensiun beralih ke PT. Taspen.
“Memang untuk pengalihan tenaga guru ke provinsi ini tinggal
sedikit. Lebih khusus di Kabupaten Kabupaten Dogiyai dan Deiyai. Yang pasti
kalau sudah ada SKPP pasti segera dialihkan. Tentunya kita target bisa sampung
sebelum ajaran baru 2018/2019 bergulir,” terang dia.
Kendati begitu, lanjut dia, sejumlah kendala pengalihan yang
dihadapi saat ini adalah pengalokasian gaji guru yang dimasukan pada Daftar
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pndidikan Kabupaten Dogiyai dan Deiyai.
“Sehingga teman-teman guru pada akhirnya kurang kurang
proaktif untuk melakukan pengalihan status ke provinsi karena masih terima gaji
kabupaten itu. Namun untungnya di kabupaten lain sudah tidak menganggarkana.”
“Namun sekali lagi kita tegaskan bahwa ini adalah amanat UU
sehingga kita harap para guru ini bisa tunduk pada aturan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua
Nicolaus Wenda berharap pemerintah kabupaten dan kota melalui instansi terkait,
dapat membantu proses pengalihan pembayaran gaji dan hak-hak lain yang wajib
disampaikan kepada guru.
Sementara disebut mengenai penolakan pengalihan guru oleh
sejumlah pihak, dia katakan, pengalihan itu sudah diamanatkan dalam UU.
“Bahkan masalah ini sudah dibahas sejak dan Papua pun telat
melaksanakan pengalihan ini.Karenanya, kita diharapkan kedepan, semua pihak
bisa mendukung program pengalihan ini,” imbaunya.