Pencatatan dan pelaporan untuk semua
kegiatan penyelenggaraan rumah sakit saat ini menjadi sangat penting untuk
diterapkan. Untuk rumah sakit rujukan, dimana setiap pencatatan dan laporan
mesti masuk dalam sistem informasi manajemen rumah sakit.
Sayangnya, akibat terkendala sumber daya manusia, hingga
saat ini, sistem informasi manajamen di RSUD Jayapura belum dapat diterapkan.
Padahal untuk menerapkannya, dibutuhkan SDM handal termasuk fasilitas yang
memadai.
Sadar akan hal itu, Inspektur Provinsi Papua, Anggiat
Sitomorang selaku Plt. Dirut RSUD Jayapura, mengatakan telah mengambil sejumlah
langkah agar sistem informasi manajemen dapat diberlakukan di rumah sakit
tersebut dalam tahun ini.
Komunikasi telah dibangun, dimana pada akhirnya, pihak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah bersedia untuk membantu penerapan sistem
inforasi manajamen di RSUD Jayapura.
“Kita sangat gembira karena pihak Kementrian Kesehatan siap
membantu penerapan sistem informasi manajemen di RSUD Jayapura.”
“Intinya penerapan sistem ini memang penting sekali dan
diwajibkan pada setiap rumah sakit. Apalagi RSUD Jayapura ini merupakan rumah
sakit rujukan di Provinsi Papua. Belum lagi kita harus memenuhi Peraturan
Menteri Kesehatan No. 82 tahun 2013, yang mewajibkan setiap rumah sakit melakukan
pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit melalui
sistem itu,” terang dia.
Menurutnya, Penjabat Gubernur Papua Soedarmo baru-baru ini
telah meminta manajemen RSUD Jayapura untuk segera menerapkan sistem itu.
Pihaknya pun telah berupaya agar sebelum ditunjuk Dirut RSUD Jayapura yang
baru, sistem informasi manajemen sudah dapat diterapkan di rumah sakit rujukan
itu.
Sebelumnya, Gubernur Soedarmo menyebut perlu ada pembenahan
total di RSUD Jayapura. Tak hanya dari fasilitas dan pelayanan, dia meminta
sistem informasi manajemen rumah sakit perlu segera diterapkan.
“Saya sudah cek kesana, rumah sakit ini perlu ada pembenahan
yang lebih baik terutama pelayanan kesehatannya. Tapi juga sistem manajemen rumah
sakit perlu segera diterapkan,” imbaunya.