Jayapura-Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr.Sodjuangon Situmorang, M.Si, minta agar peringatan HUT ke - 43, kembalinya Provinsi Papua (Irian Barat pada waktu itu) ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 1 Mei 1963 lalu, dimaknai dengan semangat untuk membangun tanah Papua.
Gubernur juga pada kesempatan tersebut, mengajak seluruh komponen masyarakat Papua yang saat ini menjadi generasi muda penerus bangsa, untuk meneruskan semangat perjuangan para pahlawan dengan penuh rasa hormat untuk secara bersama-sama membangun tanah Papua menuju kemakmuran dan kedamaian.
"Dalam kesempatan ini saya mengajak semua pihak, baik tokoh-tokoh pejuang, maupun para pejabat sipil/militer di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, distrik kampung dan juga tokoh-tokoh masyarakat adat, agama, dan perempuan, untuk memaknai peringatan kembalinya Papua ke pangkuan NKRI, sebagai momentuk untuk meneruskn perjuangan dari para pahlawan serta bersatu padu membangun tanah Papua menuju kedamaian," demikian dikemukakannya, pada peringatan HUT ke - 43 Irian kembali ke pangkuan NKRI pada tanggal 1 Mei 1963, yang digelar di GOR Cendrawasih, Senin (1/5) pagi.
Selain itu dikemukakan, proses pengembalian Papua ke pangkuan NKRI beberapa waktu lalu, dilalui dengan perjuangan yang sangat gigih dan berat, baik melalui jalur diplomasi, perjuangan bersenjata, dan perundingan-perundinganan, sehingga pihak Belanda menyerahkan Papua pada tanggal 1 Mei 1963 dan Papua utuh menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, kedepan bagi seluruh masyarakat Papua, diharapkan untuk bahu-membahu membangun tanah Papua, dan turut bersama-sama dengan pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga Papua dapat mengejar ketertinggalan bahkan menjadi daerah yang lebih maju, melebihi provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
"Kedepan, tidak boleh lagi ada kemiskinan, serta tangisan karena kematian maupun kelaparan. Karena, sungguh besar peluang kita untuk membangun Papua, karena kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang tidak ternilai, kita juga memiliki SDM yang saat ini semakin meningkat, dan kita juga telah memberi kewenangan berdasarkan Otsus. Dan atas dasar ini, momen peringatan 43 tahun, kembalinya Papua ke NKRI, kita jadikan sebagai momentum dan pendorong, agar ke masa depan perjuangan kita bukan lagi perjuangan bersenjata, tetapi perjuangan kita adalah bagaimana membangun rakyat kita, di seluruh Papua," ungkapnya.
Dalam kegiatan peringatan tersebut, Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr.Sodjuangon Situmorang, M.Si, dinobatkan sebagai Kepala Suku Besar Masyarakat Adat Mamberamo Tami dan Bapak Perdamaian di Lingkungan Adat Port Numbay oleh Ondoafi Waena sekaligus sebagai (ex) Dewan Musyawarah Pepera 1969, Ramses Ohee.
Sebelum melakukan penganugerahan, Ramses, membacakan 5 kunci kepemimpinan Ondoafi yang merupakan persyaratan untuk memimpin rakyat di daerah ini. Pertama, mempunyai hikmah dan kearifan untuk mendengar permintaan maupun keluhan rakyat. Kedua, memberi nasehat kepada rakyat apabila ada perselisihan. Ketiga, membela kepentingan rakyat, Keempat, bertindak lurus dan setia. Dan Kelima, tidak menggunakan kekerasa atau senjata dalam menghadapi ancaman, tantangan atau masalah apapun.**