Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Provinsi Papua Girius One Yoman memastikan proyek Golongan Ekonomi
Lemah (GEL) 2018, dapat segera dikerjakan setelah turun perencanaan dari pihak
konsultan.
Menurut dia, pada pekan kemarin, instansinya telah
memberikan pengumuman secara resmi terkait 388 pengusaha asli Papua yang
mendapatkan pekerjaan atau proyek GEL di pesisir maupun pegunungan.
Pekerjaan ini bertujan untuk memotivasi anak asli Papua,
agar dapat berkembang dibidang jasa konstruksi. “Kita sudah atur sesuai dengan
kondisi daerah itu memang yang terima berbeda-beda. Di gunung pengusahanya
terima diatas Rp500 juta dan pesisir dibawah angka itu.”
“Namun pengumuman yang kita lakukan adalah bagian dari upaya
untuk melakukan pengecekan dokumen mereka. Sebab jangan sampai perusahaan yang
dimasukan sudah mati berkas-berkasnya. Dilain pihak, kita harus mengecek apakah
yang menerima semuanya OAP. Kita dorong itu dulu, baru kemudian mendorong
pekerjaan,” ucapnya.
Pihaknya berharap kepada seluruh pengusaha yang mengerjakan
proyek GEL, agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam artian, pekerjaan wajib tuntas 100 persen dan sesuai dengan spesifikasi
dalam rencana anggaran biaya.
“Saya juga minta agar para pengusaha asli Papua yang
menerima proyek GEL supaya jangan menjual pekerjaannya kepada yang lain, demi
mendapatkan rente. Sebab dengan begitu, maka yang bersangkutan tidak akan
pernah berkembang dalam bidang pekerjaan jasa kontruksi,” harapnya.
Sebelumnya, KPK minta kepada seluruh panitia lelang agar
cermat dalam menentukan pemenang, sekaligus memastikan apakah semua penawaran
atau nilai pekerjaan yang ditawarkan, mampu diselesaikan oleh pihak ketiga.
Koordinator Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Papua Maruli
Tua berharap pemerintah daerah bisa melakukan kelembagaan pembinaan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah supaya moral perburuan rente bisa
diminimalisir.