Dinas Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) Kota Jayapura minta dukungan masyarakat untuk dapat
mewujudkan penerapan smart city yang telah dikebut mulai tahun ini.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo
Kota Jayapura, Binton Nainggolan di Jayapura, Senin (24/9).
Menurut dia, baru-baru ini telah dilakukan
penandatangan nota kesepahaman Memorandum of Undarstanding (MoU) antara Rekror Institut
Teknologi Bandung (ITB) dengan Wakil Walikota Jayapura terkait implementasi dan
pengembangan smart city di Kota Jayapura.
Tindaklanjut dari penandatanganan MoU ini,
akan dilakukan penyusunan perjanjian kerja sama (PKS) antara tim komunitas
peneliti pengembangan smart city ITB dengan tim Kominfo Kota Jayapura.
“Sebab utuk perwujudan smart city ini
sebenarnya tidak terpaku ke teknologi informasi. Tetapi bagaimana kita ciptakan
Kota Jayapura, baik masyarakat maupun aparatur dan perangkatnya supaya bisa mulai
berpikir smart, terhadap semua permasalahan di Kota Jayapura.”
“Sebab tanpa bantuan masyarakat pun upaya ini
tidak bisa berjalan maksimal. Sehingga butuh dukungan semua pihak untuk bisa
mewujudkannya,” terang Binton.
Masih dikatakan, perwujudan smart city dapat
dimulai oleh masyarakat dan semua pihak dengan berupaya mengatasi masalah persampahan.
Kemudian, lalu lintas serta keamanan yang pada prinsipnya memberikan rasa
nyaman kepada semua pihak.
Kendati begitu, untuk penerapannya diakui
butuh dukungan teknologi informasi. “Sehingga nanti bersama dengan tim ITB kita
akan membuat satu perangkat untuk mengintegrasikan bagaimana solusi dalam
pelayanan kepada masyarakat kedepan bisa menjadi semakin smart,” jelasnya.
Disinggung soal kesiapan satuan kerja perangkat
daerah (SKPD), sambung dia, sebenarnya seluruhnya diyakini telah siap. Namun
saat ini masih diupayakan untuk menyediakan seluruh sarana maupun prasarana
pendukungnya.
Tak ketinggalan, perwujudan smart city,
dipastikan bakal tetap berpijak pada kultur budaya, yang menjadi identitas
masyarakat Port Numbay.