Pemerintah Provinsi mendorong orang asli Papua (OAP) untuk menjadi
pelaku bisnis di kawasan pasifik. Hal demikian disampaikan Gubernur Papua Lukas
Enembe saat berkunjung ke Provinsi Madang Papua Nugini (PNG), beberapa waktu
lalu, sebagaimana rilis yang diterima harian ini, kemarin.
Dia juga mengajak Gubernur Provinsi Madang, Papua Nugini
(PNG) Peter Yama untuk bersama membangun kerjasama ekonomi dan menjadikan
pengusaha-pengusaha asli di kedua daerah sebagai pebisnis di Pasifik.
“Pemerintah pusat sudah mempercayakan kepada kami untuk
membuka jalur perdagangan dengan PNG. Artinya, setiap investasi Indonesia di
Pasifik, harus lewat Papua.”
“Ini negeri kita, tanah kita. Ini waktunya kita menjadi
pemain ekonomi di Pasifik. Baik pengusaha di Madang maupun di Papua,” ujar dia.
Sementara untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Enembe,
dalam periode keduanya memutuskan agar seluruh APBD Provinsi Papua yang
bersumber dari dana otonomi khusus akan dikelola oleh Orang Asli Papua,
terutama untuk pengembangan ekonomi.
Kebijakan ini dilakukan agar OAP bisa bangkit, mandiri,
sejahtera dan berkeadilan, lepas dari ketertinggalan.
“Makanya kami mencari kemungkinan untuk membuka jalur
perdagangan melalui laut. Sebab kedua provinsi bisa melakukan perdagangan
dengan biaya murah.”
“Kita sudah mengekspor beras dari Merauke. PNG bisa
mengimpor beras dari Papua. Tidak perlu dari Australia atau Thailand yang
biayanya sangat mahal,” ujar Enembe.
Ia juga berharap Pemerintah Madang bisa menyediakan
fasilitas pergudangan untuk menjalankan kerjasama perdagangan melalui laut.
Menurutnya, Provinsi Papua sudah memiliki kapal yang bisa berlayar di sepanjang
pesisir utara Papua hingga PNG. Saat ini kapal tersebut beroperasi di
Kalimantan.
“Kapal ini bisa memasok kebutuhan-kebutuhan di region Momase
yang meliputi Morobe, Madang, East Sepik dan West Sepik dan sebaliknya membawa
hasil pertanian, perkebunan atau industri dari region Momase ke Papua,” kata
Enembe.
Gubernur Madang menyambut tawaran Gubernur Enembe dengan
antusias. Menurutnya, Gubernur Enembe
datang ke tempat yang tepat. Madang adalah provinsi utama di PNG. Provinsi ini,
selain dikenal memiliki potensi wisata seperti pegunungan dan laut, juga
menjadi pusat pertanian dan perkebunan PNG. Kopi, coklat, kopra dan vanilla
adalah hasil pertanian dan perkebunan utama provinsi ini.
“Selain hasil perkebunan, kami juga memiliki industri
perikanan dan pertambangan,” kata Gubernur Yama.
Lanjutnya, Papua dan Madang memang berada di dua negara yang
berbeda. Namun tidak seharusnya itu menjadi membatasi penduduk yang ada di
kedua provinsi untuk berinteraksi karena penduduk di kedua provinsi saling
bersaudara.
“Provinsi Papua adalah saudara tua PNG. Kami bisa belajar
banyak dari Papua yang sudah lebih maju. Demikian juga sebaliknya, Papua bisa
belajar dari kelebihan yang kami miliki,” ujar Gubernur Yama.
Ia sepakat bahwa pengusaha-pengusaha dari Papua dan Madang
bisa menjadi pelaku bisnis utama di Pasifik. Karena itu, ia berharap kunjungan
kerja Gubernur Enembe ke Madang bisa ditindaklanjuti secepat mungkin.
“Kita punya tanah paling besar di Pasifik ini. Penduduk
paling banyak. Memang kita harus menjadi pelaku utama di berbagai sektor di
Pasifik ini, terutama sektor ekonomi,” ungkap Gubernur Yama.