Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Provinsi Papua optimis
penyerapan anggaran mampu mencapai diatas 80 persen saat penutupan tahun
anggaran 2018.
Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Papua Muhammad
Mus’ad, di Jayapura pekan lalu.
Menurut dia, sampai dengan September ini saja, penyerapan
sudah menyentuh angka 68 persen. Dengan demikian, dia meyakini penyerapan bakal
mencapai angka maksimal 90 persen sesuai target penyerapan tahun ini.
“Sebab sudah menjadi hal yang lumrah bahwa di Papua ini
biasanya mendekati tutup tahun anggaran baru penyerapan tinggi. Beberapa aspek
itu diantaranya, tagihan kegiatan fisik dari pihak ketiga lebih banyak
dilakukan jelang tutup tahun anggaran.”
“Kemudian, distribusi dana Otsus tahap II, khusus
infrastruktur baru dalam proses pencairan. Setelah rampung, dana ini kita
transfer ke kabupaten dan kota. Nah disitulah pada akhirnya membuat
penyerapannya menjadi naik,” terangnya.
Musa’ad akui, penyerapan Provinsi Papua lebih banyak bergantung
pada penyaluran atau droping dana dari pusat. Dimana untuk dana Otsus 2018
senilai Rp5,6 saja, ditransfer sampai dengan empat tahap pencairan.
“Makanya saya bisa pastikan kita sampai dengan akhir tahun
anggaran bisa lebih dari 80 persen hingga 90 persen nanti. Sebab secara
keseluruhan beberapa waktu lalu dalam rapat dengan SKPD sudah terlihat bergerak
cepat. Intinya dalam sisa waktu sedikit ini kita ingin dorong supaya semua
proyek segera dilakukan pencairan sebelum tutup tahun anggaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Papua Noak Kapisa mengimbau seluruh SKPD untuk menggenjot
penyerapan anggaran agar bisa mencapai target yang ditetapkan.
“Saya minta pada sisa waktu beberapa bulan yang ada, digunakan
untuk mendorong penyerapan anggaran. Kita harus fokus sehingga Kepala SKPD
diminta untuk tidak banyak keluar daerah, tetapi mengurusi semua persoalan yang
bisa mempercepat penyerapan. Sehingga target tahun ini bisa tercapai,”
imbaunya.