Gubernur Provinsi Papua Lukas
Enembe meralat pernyataan menolak proses seleksi calon praja Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2018 di bumi cenderawasih.
Di Gedung Negara Dok V Atas
Jayapura, Lukas Enembe memastikan perekrutan yang telah dilakukan oleh panitia
IPDN 2018 sudah sah dan tetap dilanjutkan. Sebab telah dipastikan sekitar 91
lulusan IPDN Papua lewat jalur afirmasi, seluruhnya merupakan orang asli Papua
(OAP).
“Terkait penolakan terhadap hasil seleksi IPDN
2018, kami akui saat tahapan itu terjadi kita tidak tahu dan saya belum
dilantik menjadi Gubernur.”
“Nah, ternyata 91 orang penerimaan IPDN 2018 lewat
jalur afirmasi itu, orang Papua semua yang diterima. Jadi, kita sudah minta
maaf kepada (panitia seleksi) IPDN, kami minta maaf karena kami tidak tahu,”
jelas Lukas, kemarin.
Lukas pada kesempatan itu, juga membantah
terdapat sejumlah warga non Papua yang diterima dalam perekrutan calon praja
IPDN 2018 dari jalur afirmasi. “Setelah diteliti ternyata opa atau kakek dari
anak yang mendaftar itu berasal dari Papua. Jadi, sekali lagi pada kesempatan
ini kita sampaikan permintaan maaf,” terang Lukas.
Kendati demikian, Lukas memastikan untuk
perekrutan IPDN di masa yang akan datang, standar operasional prosedurnya disiapkan
oleh pemerintah provinsi. Sampai kepada kewengan untuk menentukan jatah perekrutan
di seluruh Papua.
“Yang paling penting kita minta keterwakilan dari
semua wilayah bisa ada. Karena pemerintah daeah di Papua butuh pamong praja yang
siap pakai di wilayahnya sendiri.”
“Dalam artian, kalau satu kabupaten terima lebih
banyak dari daerah lainnya, itu sudah pasti akan pincang pemerintahan pada satu
wilayah. Sehingga kita mau ada keseimbangan di semua daerah. Itu yang kita minta
dan mulai di 2019 mendatang,” pungkas dia.