Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan
Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri mengimbau masyarakat Skouw, Kota
Jayapura, agar dapat ikut menangkal peredaran Narkoba di wilayah perbatasan.
Hal demikian disampaikan Kepala Badan Perbatasan dan Kerja
Sama Luar Negeri Papua, Suzana Wanggai kemarin, di Jayapura.
Masyarakat, kata Suzana, diharapkan segera memberikan
laporan jika mendapati oknum yang berupaya memasukan barang-barang ilegal
(narkoba) ke wilayah Kota Jayapura.
“Sebab memang tugas menjaga perbatasan juga menjadi tanggung
jawab masyarakat. Karena dengan partisipasi warga, upaya menangkal peredaran
narkoba di perbatasan bisa lebih maksimal,” terang dia.
Dia mengakui sampai saat ini, masih ada jalan tikus
disepanjang jalur perbatasan RI-PNG, yang kini menjadi pintu masukknya
peredaran Narkoba. Kendati demikian, sejumlah jalur itu sudah menjadi perhatian
khusus dari berbagai pihak terkait, tak terkecuali pihak aparat keamanan.
“Tapi kita tetap akan memperkuat komunikasi dengan berbagai
intansi terkait. Supaya upaya pengawasan di daerah perbatasan kedepan bisa
lebih maksimal,” ucap dia.
Sebelumnya, Suzana mengomentari pungutan liar di wilayah
perbatasan seperti yang dikeluhkan negara tetangga (PNG). Pemerintah Provinsi
sudah memastikan hal itu tak akan terjadi lagi pada tahun ini.
Menurut Suzana, pihaknya telah meminta seluruh pimpinan dari
unsur terkait di wilayah perbatasan untuk memperketat pengawasan kepada petugas
dibawahnya. Sementara bila menemukan pungutan, Pemerintah Papua Nugini dalam
laporannya diharapkan menyertakan minimal bukti foto pelaku pungli supaya dapat
dilakukan penindakan.
“Bila ada kejadian pungli nantinya kami minta untuk sertakan
bukti foto agar jelas siapa yang melakukan pungli. Supaya bisa ada penindakan.
Sebab pelaku pungli sebenarnya dapat dilakukan oleh siapa pun. Sebab yang
dikhawatirkan pungli dilakukan oleh oknum dengan mengatasnamakan petugas
perbatasan,” kata dia.