Jayapura-Posisi stok bahan pokok (bapok) di Provinsi Papua, dilaporkan dalam kondisi yang aman. Untuk persediaan beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam, semen, hingga Bahan Bakar Minyak (BBM), dilaporkan dapat bertahan antara 8 hari - 3 bulan kedepan.
Sementara itu, untuk mendukung persediaan bahan-bahan pokok yang ada saat ini, direncanakan dalam waktu dekat, stok ketahanan bapok di Papua, akan mendapat dukungan suplai barang dari luar daerah. Suplai bapok dari luar daerah biasanya dilakukan dari dari pulau Sulawesi dan Jawa.
Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua, Ir. Kardin M. Simanjuntak, MMT, kepada wartawan mengatakan stok bapok di Papua berada dalam posisi yang aman. Ketahanan bapok mencapai 8 - 3 bulan kedepan. Selain itu, dalam waktu dekat, posisi bapok di Papua akan mendapatkan suplai tambahan bapok dari luar daerah.
"Jadi posisi Bapok, di Papua, baik untuk beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam tadi kita lihat, dipasar Jayapura masih aman untuk stoknya. Begitu juga untuk BBM, di Papua masih dalam kondisi yang aman. Misalnya untuk persediaan beras yang daya tahannya ternyata bisa sampai 3 bulan kedepan, bahkan dalam waktu dekat akan dilaksanakan drooping/suplay beras dari pulau Sulawesi dan Jawa.
Kemudian juga untuk BBM kita lihat, stok ada yang 8 - 25 hari kedepan, jadi belum ada kekhawatiran hingga saat ini," paparnya kepada wartawan, usai mengikuti rapat penanggulangan masalah angkutan bapok penting dan strategis, di Aula Disperindag Papua, Rabu (17/5) pagi.
Menurutnya, hal utama yang perlu mendapat perhatian seius dalam upaya menjaga ketahanan stok bapok, adalah menjaga kekosongan stok di suatu daerah. Oleh karena itu, diperlukan adanya koordinasi dengan daerah distribusi, untuk selalu memberikan dukungan dalam upaya menjaga ketahanan stok bapok agar tetap stabil. "Yang kita jaga adalah siapa tahu suatu saat atau dalam keadaan tertentu ada daerah pemasaran yang kosong stoknya. Inikan kita harus ada koordinasi ke daerah distribusi, supaya mendrop kedaerah kita, itu salah satu tujuan dari rapat koordinasi ini," paparnya.
Dikatakan, dalam rapat kali ini, tidak hanya melibatkan instansi terkait seperti, pertamina, Bulog, Dinas Perhubungan, Badan Pusat Statistik (BPS), Balai Pom Jayapura, Reskrim Polda, dan Dinas Pertanian. Namun, melibatkan dunia usaha yang terkait dengan suplai dan distribusi, khususnya yang mendatangkan bapok, mulai dari beras, gula, tepung terigu, semen, dan lainya.
"Rapat ini bertujuan untuk memantau, memonitor, tentang ketersediaan stok dan perkembangan harga bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis lainnya. Untuk itu, kami melibatkan banyak pihak yang terkait, untuk memonitor ketersediaan bapok di Papua kedepan," tuturnya.**