Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Provinsi Papua memastikan tenaga Honorer Kategori Dua (K2) dibawah umur
35 tahun, memiliki kesempatan mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dari jalur formasi umum.
Hal itu disampaikan Kepala BKD Papua Nicolaus
Wenda, di Jayapura, belum lama ini.
Menurut dia, bila sesuai rencana, penerimaan
CPNS 2018 di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, bakal
dilaksanakan sebelum akhir tahun setelah mekanisme perekrutan disepakati
bersama Kemenpan RB.
Hal demikian, menyikapi usulan perekrutan CPNS
2018 secara offline yang baru-baru ini
disetujui Presiden Joko Widodo, saat menerima gubernur dan bupati/walikota
se-Papua, di Istana Negara, Jakarta.
“Yang pasti kalau umur dibawah 35 tahun
memenuhi syarat untuk mendaftar CPNS. Untuk itu, kita minta dukungan supaya
penerimaan CPNS terlaksana secepatnya,” terang dia.
Sebelumnya, Kepala Nicolaus Wenda memastikan jadwal
pasti perekrutan CPNS 2018.
“Kita tunggu saja, sebab pasti setelah bertemu
Menpan RB, jadwal penerimaan CPNS akan ditetapkan. Intinya penerimaan CPNS di
Papua digelar secara khusus dan tidak mengikuti agenda nasional,” terang dia.
Sementara ditanya mengenai jumlah kouta
penerimaan untuk Provinsi Papua, Nicolaus mengatakan untuk penerimaan CPNS 2018
dari jalur umum berjumlah 333. Sementara itu, Pemprov juga masih akan membuka
penerimaan CPNS jalur khusus untuk guru, dengan jumlah sekitar 300-an.
“Sehingga total ada 600-an pegawai yang bakal
direkrut untuk provinsi tahun 2018. Sementara untuk kabupaten digelar secara
terpisah dan koutanya sesuai usulan kebutuhan daerah,” terang dia.
Pada kesempatan itu, ia menyebut adanya indikasi
penipuan oleh oknum tak bertanggungjawab yang mengatasnamakan Kepala BKD. Dia
memastikan, jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan
uang, agar menolak dan segera dilaporkan ke pihak berwajib.
“Sebab dari informasi yang saya dengar ada
orang tertentu yang menatasnamakan saya lalu menjanjikan kelulusan. Yang
bersangkutan melalui media massa mengaku bernama Budiono dan saya tegaskan itu
seorang calo yang tidak bertanggung jawab.”
“Saya tidak pernah menyuruh staf atau pihak
manapun untuk meminta uang dan menjanjikan kelulusan. Sekali lagi bila
menemukan silahkan dilaporkan ke polisi,” tegasnya.