Tiga pilar yang terdiri dari
Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Bhabinkamtibmas) serta Kepala Kampung, diminta agar tak telat
mengelola isu yang berkembang di lingkungannya masing-masing.
Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Martuani
Sormin, telat mengelola isu bisa berakibat fatal, yakni jatuhnya korban jiwa
akibat sebuah pertikaian.
“Contoh di Wamena, ada seorang mama-mama yang
dipukul oleh orang mabuk. Lalu yang menolong seorang kepala kampung. Tapi
karena informasi palsu (hoax), justru yang disampaikan kepala kampung lah
pelakunya dan akhirnya dibunuh.”
“Nah, akibat salah informasi atau hoax ini akibatnya
sangat fatal. Untuk itu, inilah pentingnya supaya tiga pilar baik Babinsa,
Bhabinkamtibmas, maupun kepala kampung bisa kelola informasi dan tak telat
memprosesnya. Supaya kejadian seperti demikian bisa diminimalisir,” terang
Kapolda, disela-sela apel tiga pilar dalam rangka mewujudkan Pileg dan Pilpres
2019 yang aman, damai dan sejuk, di Jayapura.
Dirinya juga menyoroti hoax yang beredar di
Jayapura, dimana kehadirian TNI/Polri di Pirime Kabupaten Lannya Jaya,
menyebabkan para mama-mama Papua tak bisa berladang serta berjualan. Sementara
anak-anak mereka tak bersekolah.
“Berita palsu yang sengaja dilemparkan oleh
orang-orang yang tidak suka dengan perdamaian ini, ternyata tidak benar. Sebab
setelah kami berkunjung ke Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, kondisinya tidak
seperti yang diisukan,” tegas dia.
Untuk itu, Kapolda kembali mengimbau tiga
pilar yang ada agar dapat berbagi informasi informasi. Sehingga tiga pilar
sebagai garda terdepan dalam mengamankan negeri ini, dapat menjalankan tugas
sebagaimana mestinya.
Ia juga mengharapkan para kepala kampung tak
sungkan memberitahu babinsa dan bhabinkamtibmas, mengenai kondisi yang akan
terjadi maupun isu yang berpotensi menimbulkan keresahan. “Sebab telat merespon
maka “ongkosnya” lebih mahal.”
“Contoh lagi di Ilu, Kabupaten Puncak saja hanya
gara-gara masalah selingkuh, mengakibatkan perang kampung. Cuma karena cepat
dikelola Dandim sama Kapolres yang langsung turun ke lapangan dengan pemda setempat,
akhirnya gejolak yang terjadi bisa diredam.”
“Makanya sekali lagi saya minta peran aktif
tiga pilar ini di lapangan. Sebab tiga lembaga ini merupakan mata dan telinga
pimpinan. Kalau kalian “tidur” kita bisa kena masalah. Jadi, pasang kuping
baik-baik lalu melapor ke atasan secara berjenjang untuk kemudian diambil
tindakan pencegahan,” tuntasnya.