Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, diminta lebih mengoptimalkan
realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK), pada sisa waktu tahun anggaran 2018.
Hal demikian disampaikan Asisten Bidang Umum
Sekda Provinsi Papua Elysa Auri di Jayapura, Kamis (1/11) petang.
“SKPD harus mengoptimalkan penyaluran dan
pemanfaatan DAK fisik dengan sisa waktu tinggal dua bulan lagi. Dengan harapan
agar pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di bumi cenderawasih,
akan bisa terwujud,” terangnya.
Diakuinya, realisasi DAK fisik di Papua sampai
bulan Oktober, menempati urutan terendah jika dibandingkan dengan provinsi lain
di Indonesia. Realisasi DAK fisik hingga saat ini baru mencapai Rp.2,56
triliuan atau 52,5 persen dari total pagu yang mencapai Rp4,98 triliun pada
tahun ini.
Padahal, sambung dia, pagu DAK fisik untuk Papua
sebenarnya merupakan yang tertinggi se - Indonesia. Sebab alokasinya terdistribusi
kedalam 26 bidang, yang terdiri dari 11 bidang DAK reguler, 9 bidang DAK
penugasan dan 6 DAK afirmasi.
“Intinya masihnya rendahnya realisasi DAK fisik
tersebut memang wajib menjadi perhatian kita bersama. Sebab pada satu sisi kita
mendapatkan alokasi pagu terbesar, namun disisi lain realisasi penyaluran dan
penyerapannya kami di Papua yang paling rendah”.
“Untuk itu, saya minta semua SKPD kerja keras
supaya bisa memaksimal anggaran yang ada untuk membangun daerah ini,” seru dia.
Sementara selain DAK fisik, Provinsi Papua
juga memperoleh alokasi dana desa yang besar dengan jumlah Rp.4,29 triliun. Alokasi
tersebut diperuntukan bagi 5.400 desa/kampung yang terbesar di 29
kabupaten/kota.
Menurutnya, proses penyaluran dana desa dari Rekening
Kas Umum Negara (RKUN) tergolong lancar dan tidak mengalami kendala yang
berarti.
Hanya saja. penyerapan dana desa dari RKUN ke Rekening
Kas Desa (RKD) serta penggunaannya, terkadang masih mengalami beberapa hambatan.
“Antara lain, dikarenakan desa belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaan desa periode sebelumnya dan adanya kesulitan akses keberbatasan SDM.”
“Untuk itu, kami harap perangkat desa dapat terus
bersinergi dalam mengawal dan memanfaatkan dana desa, dengan harapan
pemanfaatan dana desa dapat lebih optimal,” tambahnya.