Pemerintah Kabupaten Nduga diminta membantu
mempermudah penanganan insiden pembunuhan sadis 19 pekerja trans Papua,
sebagaimana keterangan salah satu saksi yang berhasil melarikan diri kepada
aparat keamanan.
Para pekerja jalan Trans Papua sebelumnya dikabarkan dibunuh
oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi,
Kabupaten Nduga, Minggu (2/12).
“Bupati dan jajaran di Kabupaten Nduga harus tetap bertanggungjawab membantu
memulihkan kondisi di wilayahnya,” terang Sekda Papua Hery Dosinaen di
Jayapura, kemarin.
Sekda juga mengaku prihatin dengan peristiwa pembunuhan tersebut,
karena jumlah korban meninggal yang amat banyak. Disamping itu, peristiwa ini membuat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mesti menghentikan
pekerjaan proyek jalan Trans Papua.
“Sekali lagi saya katakan sangat prihatin terkait insiden
ini. Untuk itu, kita harap segera ada penyelesaian terkait dengan insiden ini,”
tutur dia.
Sekda mengharapkan, ada langkah-langkah konkrit baik, aspek
hukum maupun pendekatan keamanan dan pendekatan sosial lainnya. Hal demikian,
agar pembangunan dapat dilanjutkan kembali di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menyebut ulah sadis
Kelompok Kriminal Bersenjata yang menghilangkan nyawa 19 pekerja pembangunan
jalan, sebagai pelanggaran HAM berat.
Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa
bahkan menyebut pembunuhan warga sipil ini sebagai sebuah tindakan keji yang
telah mengganggu keamanan nasional. Sebab banyak jumlah korban jiwa, yang
dikabarkan mencapai 31 orang.
“Pembunuhan ini sudah masuk kategori itu (pelanggaran HAM
berat). Kan menembak orang itu pelanggaran HAM. Bagaimana bilang tidak
melanggar HAM kalau sudah membunuh 31 orang. Mereka brutal (membunuh) sehingga
sudah (masuk kategori) pelanggaran HAM besar (berat) yang mengacaukan keamanan
di Papua,” terang Doren, di Jayapura, Selasa (4/11).
Doren yang baru-baru ini menjabat Caretaker Bupati Nduga
meminta pihak kepolisian dan TNI untuk segera turun melakukan penyisiran,
pengejaran, penangkapan dan mengadili para pelaku pembunuhan tersebut.
Sebab tindakan itu, turut berdampak pada pembangunan jalan
Trans Papua yang diselenggarakan pemerintah pusat, guna membuka isolasi wilayah
dan menghubungkan antara wilayah Jayapura – Wamena.