Perwakilan dari Kedutaan Fiji, Isaac Grace,
dalam kunjungannya ke Jayapura, mengatakan, negaranya ingin belajar banyak dari
Indonesia. Tak hanya pada bidang ekonomi, Fiji ingin belajar dari Indonesia
untuk berbagai bidang tertentu.
“Karenanya melalui forum yang digelar Pemerintah Indonesia
di Papua, kita harap bisa ditindaklanjuti dengan membangun kerjasama, termasuk
pertukaran informasi ketiga negara baik dari PNG, Fiji dan Indonesia.
“Sebab hubungan baik antar negara memang harus tetap terjaga.
Sehingga kerjasama bisa terlaksana sesuai yang diinginkan. Apalagi 70 persen
kesuksesan dalam kerjasama terjadi dalam networking maupun pertukaran
informasi,” terang dia di Jayapura, kemarin.
Dia katakan, beberapa waktu lalu Kementerian Luar Negeri RI
telah mengunjungi Fiji untuk meminta melakukan kegiatan road show di Pasifik
Selatan. Dimana dalam kegiatan itu, mendapat pujian dari masyarakat Fiji.
Karenanya, dia berharap ada konektivitas transportasi yang
dibangun untuk bisa menghubungkan kedua negara. “Makanya perlu ada pertemuan
lanjutan antara pemerintah Indonesia dan Fiji”.
“Selanjutnya dalam pertemuan itu, kita membicarakan dengan
baik hal-hal yang perlu dilakukan sehingga rencana kerjasama yang diinginkan
bisa berjalan sesuai harapan.
Sebelumnya, Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar
Negeri Suzana Wanggai, mendorong penandatangan kerja sama dengan Fiji di
berbagai bidang dengan Pemerintah Fiji.
Dia berharap peluang itu mesti lekas dimanfaatkan oleh
pemerintah provinsi termasuk para pelaku usaha di bumi cenderawasih, dengan
berlomba-lomba menghasilkan satu produk yang dapat dijual ke negara pasifik.
“Dimana ada sekitar 14 negara di Pasifik Selatan, yang dapat
dijadikan sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi provinsi ini. Sekali lagi
peluang ini harus kita tangkap. Apalagi Papua punya hubungan baik dengan negara
pasifik. Sehingga kerja sama dengan PNG dan Fiji ini bisa kita jadikan
‘jembatan’ atau ‘pintu masuk’ untuk membangun kerja sama seluruh negara
pasifik,” terang dia.
Suzana pada kesempatan itu mengapresiasi Pemerintah Pusat
yang saat ini telah banyak menginisiasi pertemuan dengan sejumlah negara
pasifik. Hal demikian mematahkan anggapan banyak pihak bahwa selama ini
pemerintah seolah-olah ‘tutup mata’ dengan peluang ekonomi yang ada Pasifik
Selatan.