Pemerintah Provinsi Papua memastikan tak akan menggelar agenda rutin perayaan pesta kembang api di akhir tahun 2018, berkenaan dengan insiden penembakan yang menewaskan belasan karyawan PT. IstakaKarya di Nduga oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB), beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen di Jayapura, Jumat (28/12) petang.
Menurutnya, keputusan tidak menggelar perayaan pesta kembang api merupakan instruksi langsung dari Gubernur Papua Lukas Enembe, saat menutup sidang paripurna di DPR Papua, pekan lalu.
“Sama halnya dengan HUT Pemprov Papua yang jatuh pada 27 Desember. Dimana dari rencana awal akan diperingati. Hanya saja dikarenakan kejadian penembakan di Nduga maka, tidak ada perayaan apa pun sebab kami masih dalam suasan berduka,” terang Hery.
Ditempat yang sama, Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa mengapresiasi keputusan Gubernur yang tak menggelar acara berlebihan pada akhir tahun ini. Sebab menurutnya, apalah guna sebuah perayaan yang meriah, bila masih ada duka yang menyelimuti provinsi ini.
Dia tambahkan, makna Natal adalah damai sejahtera yang turun dari Allah Bapa kepada umat manusia di bumi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merayakan hari Natal dengan penuh kedamaian, rasa saling menghargai serta menghormati sebagai sesama anak Tuhan.
Dengan begitu, damai Natal ini bisa menjadi berkat bagi seluruh masyarakat yang ada diatas tanah Papua. “Sebab kalau kita diberkati dengan kedamaian maka semua yang kita rencanakan, kita kerjakan dan kita bangun di Papua, bisa diberkati oleh Tuhan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Doren mengimbau masyarakat agar tidak membakar kembang api secara berlebihan sebab berpotensi menimbulkan kebakaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dirinya pun mengimbau agar saat perayaan tahun baru, tak ada warga di Papua yang berpesta minuman keras. Sebab dikhawatirkan bakal berpotensi menimbulkan tindakan kriminal jika dikonsumsi secara berlebihan.
“Maka itu, saya juga imbau jangan minum minuman keras. Sebab kalau berlebihan bisa muncul keributan dimana-mana,” ajaknya.