Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Provinsi Papua, Yulce W. Enembe mendorong
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lembaga nasional maupun internasional,
untuk mewujudkan PAUD dan Posyandu terintegrasi.
Hal demikian disampaikan Yulce Enembe, di Jayapura, kemarin.
Menurutnya, baru-baru ini pihaknya telah membentuk tim
penyusun pelaksana dan petunjuk teknis PAUD terintegrasi, Sekolah Minggu,
Posyandu dan Life Skill di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura.
Pembentukan ini dipandang penting karena PAUD dan Posyandu
terintegrasi, wajib untuk diwujudkan demi perkembangan anak yang mesti diikuti
sejak masih didalam kandungan (0-9 bulan) hingga melahirkan. “Sebab setelah
lahir akan dibawa ke Posyandu sampai masuk PAUD kemudian perkembangan anak itu
akan terus diikuti,” kata ia.
Ia katakan, PAUD dan Posyandu terintegrasi yang didorong ini
diharapkan sekolah percontohan di Provinsi Papua bahkan nasional. Untuk itu,
diharapkan pembentukan tim penyusun pelaksana dan petunjuk teknis tersebut,
mampu mendorong langkah-langkah pembenahan serta persiapan untuk mewujudkan
keinginan itu.
“Sebab ada keinginan kita membenahi sebuah gedung milik
Pemda Kabupaten Jayapura. Tapi kami harus punya petunjuk teknis dulu. Nah
inilah tugas tim yang baru dibentuk itu. Diharapkan bisa segera bekerja
melahirkan hal positif untuk menunjang tujuan itu,” harapnya.
Pada kesempatan ittu, ia berharap instansi terkait tak tutup
mata dengan program PAUD dan Posyandu terintegrasi. Sebab sangat penting dalam upaya
penyedian sumber daya manusia (SDM) Papua yang handal dan berkualitas.
“Intinya PAUD terintegrasi dengan Posyandu itu tidak bisa
dipisahkan. Sebab hal ini menjadi keunggulan bagi sekolah terintegrasi.”
“Artinya apa, kalai berbicara tentang SDM tidak hanya bicara
dari sisi PAUD tetapi mulai saat anak masih didalam kandungan. Dimana otak anak
sudah dibentuk melalui pemberian makanan bergizi. Makanya kami juga minta kabupaten/kota
bisa menunjang upaya ini,” harapnya.