Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP), mengimbau masyarakat agar menyayangi laut dengan
tak membuang atau mengotorinya dengan sampah.
Menurut Kepala DKP Provinsi Papua FX Mote, ancaman
keberadaan sampah plastik terhadap laut pun tidak hanya berpotensi menyebabkan
berbagai bencana alam seperti banjir. Tetapi juga sebagai material perusak
pemandangan alam maupun perusak ekosistem laut secara keseluruhan. Apalagi,
kehadiran sampah plastik diperkirakan telah mencapai dasar laut.
“Beberapa contoh bahaya plastik ini bisa menyebabkan
menurunnya populasi ikan. Hal ini karena banyak ikan yang mati di laut akibat
plastik. Plastik yang termakan oleh ikan, tidak akan hancur dan diserap oleh
tubuh ikan.”
“Pada saat ikan tersebut mati dan membusuk, plastik yang
berada di dalam tubuhnya, justru akan keluar dan kembali ke laut bahkan
termakan lagi oleh ikan lainnya. Intinya sampah plastik ini pada akhirnya akan
berpengaruh pada siklus rantai makanan di laut. Makanya, bahaya membuang sampah
di laut ini sudah waktunya untuk kita minimalisir,” terang ia, di Jayapura,
pekan lalu.
Oleh karenanya, ia pihaknya menghimbau masyarakat untuk ikut mulai melaksanakan serta
mengkampanyekan gerakan bersih pantai
agar warga yang ada memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan.
Pihaknya pun berharap, pemda setempat bisa mendorong
penyiapan tempat sampah di masing-masing lingkungannya, supaya aktivitas
membuang sampah di sembarangan tempat akan bisa ditekan.
Diketahui, DKP Papua baru-baru ini menggelar kegiatan
bersih-bersih pantai Dok II, Hamadi, Teluk Hombold dan Youtefa. Temuan sampah
plastik terbanyak terdapat di Pantai Youtefa, yang diperkirakan berasalah dari
pasar central di wilayah itu.
“Tapi kalau kita menyelam di laut, maka akan terlihat cukup
banyak tumpukan sampah di Dok II depan kantor gubernur maupun Pelabuhan
Jayapura. Kapal pun mau memutar haluan dan seterusnya mengalami kesulitan,
karena adanya tumpukan sampah itu.”
“Makanya, sudah saatnya kita semua peduli dan tidak membuang
sampah ke laut. Sebab dampaknya akan sangat buruk bagi kita di masa mendatang.”
Pungkasnya.