Badan Pengawas Pemilu Provinsi Papua
menyebut wilayah pegunugan bumi cenderawasih, merupakan daerah yang paling
rentan terhadap dugaan pelanggaran pemilihan umum (pemilu).
Oleh karenanya, institusi pengawas pemilu itu dalam waktu
dekat berencana melakukan sosialisasi tindak pidana pemilu dalam rangka Pileg
dan Pilpres 2019 mendatang.
“Sebab intinya para caleg ini kan harus diberi pemahaman
yang lebih. Apalagi belajar dari pengalaman lalu wilayah pegunugan ini paling
rentan terjadi pelanggaran pemilu. Sebab sebagian besar masih menggunakan
sistem noken,” terang Anggota Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Papua,
Amandus Situmorang, di Jayapura, pekan lalu.
Sebelumnya, kegiatan sosialisasi tindak pidana pemilu dilakukan
di salah satu hotel di Kota Jayapura, yang diikuti oleh para caleg partai
politik dari enam kabupaten wilayah Tabi. Yakni Kabupaten dan Kota Jayapura,
Kabupaten Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya dan Pegunungan Bintang.
Masih menurut Amandus, kegiatan ini diselenggarakan sebagai
amanat undang undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Dimana ada ketentuan tindak
pidana pada setiap kegiatan pemilu.
“Sehingga kita merasa perlu melaksanakan kegiatan ini dengan
mengundang parpol. Tetapi juga kita undang tokoh agama (toga), todat (tokoh
adat), pemilih pemula dan media”.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
caleg dan masyarakat bagaimana penanganan tindak pidana pemilu di bawaslu
khususnya Sentra Gakkumdu. Harapan kami tentunya masyarakat terutama caleg
paham, ketika tahapan kampanye apa yang
dilarang, perbuatan pidana apa saja yang tidak boleh selama tahapan sisa ini,”
kata ia.
Sebelumnya, Badan Intelejen Negara (BIN) memastikan
pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) di wilayah kabupaten (pegunungan),
merupakan pesta demokrasi paling rawan konflik di bumi cenderawasih.
Hal demikian sebagaimana pelaksanaan Pileg di Kabupaten
Tolikara, yang memakan korban jiwa salah seorang calon legislatif dari Partai
Golkar, hingga memicu perang suku.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua,
Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, mengatakan hal itu di Jayapura, dalam satu
kesempatan, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dia meminta aparat keamanan baik TNI maupun Polri
serta pimpinan daerah terkait agar mewaspadai pelaksanaan Pileg di wilayah
kabupaten. Upaya ini, untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat Pileg 2019
mendatang di Papua.