Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diimbau untuk
mengajak warganya gemar melakukan transaksi non tunai yang kini sudah mulai
populer di sejumlah wilayah di Indonesia.
Kendati demikian, pihaknya berharap para bupati bisa lebih
dahulu mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang ada untuk bisa
memanfaatkan program itu. Kemudian selanjutnya bertahap disosialisasikan kepada
masyarakat.
“Pemberlakuan transaksi keuangan non tunai, yang mulai aktif
pada Januari 2018 ini sebenarnya bakal lebih maksimal dalam pencegahan KKN. Hal
ini sudah kita imbau kepada ASN di lingkungan pemerintah provinsi.”
“Demikian kita harap hal ini dijalankan di kabupaten melalui
ASN selanjutnya kepada masyarakat setempat,” terang Wakil Gubernur Papua Klemen
Tinal di Jayapura, belum lama ini.
Kendati memahami ada sejumlah wilayah di Papua yang lebih
dapat menerapkan transaksi non tunai, dia berharap kabupaten lainnya sudah bisa
memulai terlebih dahulu. Artinya, para kepala daerah diwajibkan mendorong para
ASN-nya untuk bisa menjalankan program itu.
Sebab Program non tunai ini, diyakini akan mampu membantu
seluruh masyarakat untuk bisa terhindar dari korupsi bahkan tindak pencurian
dengan kekerasan serta hal terkait lainnya.
“Makanya, sejak beberapa waktu lalu kami Pemprov Papua
selalu mendorong agar seluruh kabupaten membudayakan transaksi non tunai.
Memang ada kabupaten di wilayah pegunungan yang memang belum bisa menerapkan
sistem non tunai.”
“Namun saya kita hal itu jangan jadikan penghalang. Kita
bersama harus mencari jalan keluar, sehingga kabupaten yang belum bisa dijangkau
dengan transaksi ini, harus cepat kita dorong supaya bisa menerapkan. Namun ini
butuh keseriusan kepala daerahnya,” ucap ia.
Sebelumnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty menilai transaksi non tunai ini mampu menekan
tingkat korupsi. Sebab jika mulai diberlakukan, para bendahara Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) tak bakal
mengantongi uang operasional kegiatan. Termasuk pihak-pihak yang membayar
kepada pemerintah provinsi dalam bentuk cicilan.
“Yang pasti adalah transaksi tak bisa dilakukan secara
tunai. Makanya, para ASN harus membawa kartu karena prosesnya tak terima dana
cash. Contohnya saat ini penyerahan dana bantuan sosial (Bansos ) yang telah
menggunakan non tunai. Sehingga nantinya setiap proses transaksi di Pemda tak
lagi tunai,” tuntasnya.