Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(TP. PKK) Biak Numfor diimbau mulai gencar mensosialisasikan pencegahan
terhadap gejala stunting kepada anak. Stunting merupakan kondisi dimana
pertumbuhan anak terhambat sehingga memiliki perawakan pendek.
Hal ini karena kebutuhan asupan nutrisi selama sembilan
bulan di dalam kandungan tidak terpenuhi.
“Makanya, perlu juga TP PKK Biak menghidupkan kembali
posyandu. Ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab permasalahan pelayanan
kesehatan dasar yang terjadi di Biak. Sebab dari Posyandu ini bisa
disosialisasikan pencegahan terhadap stunting,” terang Ketua TP PKK Papua Ny.
Yulce W. Enembe, disela-sela pelantikan Ketua TP PKK Biak Naomi Naap kemarin.
Menurut Yulce, gejala stunting saat ini wajib untuk menjadi
perhatian semua pihak sebab Indonesia berada pada nomor urut lima dunia, termasuk
gizi buruk dan kurang gizi. Penyebarannya pun dilaporkan merata pada sejumlah
daerah di nusantara.
Untuk itu, melalui posyandu diharapkan TP PKK bekerja sama dengan
pemerintah daerah setempat mulai mendorong hal-hal yang diperlukan untuk
mencegah stunting, gizi buruk serta kurang gizi. Dilain pihak dengan mendorong imunisasi
serta memaksimalkan upaya mengontrol 1000 hari kehidupan terhadap bayi.
Yulce berharap semua pihak menyadari bahwa keberhasilan
pelaksanaan program PKK sebenarnya bergantung pada keterpaduan antara gerakan
lembaga program kesejahteraan keluarga itu dengan partisipasi masyarakat.
Oleh karenanya, ia berpesan kepada Ketua PKK Biak agar sungguh-sungguh
melakukan usaha pemberdayaan masyarakat bersama mitra kerja pemerintah daerah
setempat.
“Kalau kami di provinsi program prioritasnya adalah
pengembangan model pendidikan anak usia dini sebagai pondasi agar mendapat
pendidikan berkualitas. Program ini kemudian diintegrasikan dengan posyandu
untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak”.
“Program ini nantinya mengerucut pada peningkatan ekonomi
keluarga berbasis gereja kampung. Hanya memang program ini bisa berjalan baik
jika ada data akurat. Makanya, keberadaan kelompok dasawisma tingkat kampung
menjadi lebih penting dan sangat potensial. Sehingga kita harap kedepan, PKK
kabupaten bisa mendorong keberadaan dasawisma tingkat kampung,” tutupnya.