Dinas Pendidikan Provinsi Papua memastikan
cakupan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di bumi
cenderawasih kian meningkat setiap tahunnya.
Hal demikian dibuktikan dengan cakupan UNBK di pada jenjang
SMP,SMA dan SMK di tiga wilayah yakni, Kota Jayapura, Kabupaten supiori dan
Waropen yang hampir seluruhnya mulai menggelar ujian berbasis komputer.
“Hanya memang untuk daerah yang masih mengunakan ujian
kertas itu di Papua masih ada. Seperti di sekitaran, Lapago ada delapan sekolah
dan sekitaran Mepago dua sekolah. Namun demikian, kita terus mendorong supaya
cakupannya bisa lebih luas di seluruh Papua baik pesisir maupun pegunungan,” terang
Kepala Dinas Pendidikan Provinisi Papua, Elias Wonda di Jayapura, kemarin.
Tak sampai disitu, sambung Elias, secara khusus untuk sekolah
– sekolah, pelaksanaan ujian berbasis komputer setiap tahunnya meningkat. Dimana
saat ini dari 29 kabupaten kota, ada 19 kabupaten yang sudah mengunakan komputer.
“Sisanya 10 kabupaten masih mengunakan kertas. Ya, memang awalnya
sistem ujian berbasis komputer ini banyak yang takut. Akan tetapi setiap tahun
ada peningkatan sekolah yang mengunakan sistem tersebut. Sehingga kita yakin
kedepan penggunaan ujian berbasis komputer akan bisa diterapkan di seluruh
Papua,” ucapnya.
Sebelumnya, Elias memastian pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
SMK di bumi cenderawasih, berjalan aman, lancar dan tak ada kendala.
Sementara pelaksanaan UN SMK (25 s/d 28 Maret 2019) di
Papua, diikuti 8.899 siswa dan siswi dari 136 lembaga pendidikan menengah
kejuruan. Pelaksanaan UN menggunakan dua sistem yakni Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Sebanyak 19 kabupaten dan kota dilaporkan melaksanakan UNBK,
diantaranya Kabupaten Supiori, Waropen serta Kota Jayapura. Sementara kabupaten
yang melaksanakan UNKP, Kabupaten Puncak Jaya, Yahukimo, Tolikara, Memberamo
Tengah, Nduga, Lanny Jaya, Puncak, Dogiyai, Yalimo dan Intan Jaya.
Sementara terkait dukungan pelaksanaan UN SMA April
mendatang, tambahnya, Dinas Pendidikan Provinsi Papua sebelumnya telah bersurat
ke PLN dan Telkom. Diharapkan saat pelaksanaan UN SMA tak ada gangguan jaringan
maupun listrik.