Jumlah pengangguran pada Februari 2019
sebesar 62.885 orang. Angka ini meningkat sekitar 3.129 orang dibanding Agustus
2018.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik
(BPS) Papua, Bagas Susilo, hal serupa juga demikian bila dibanding keadaan
Februari 2018 yang meningkat 8.607 orang. Hal itu disampaikan Bagas di
Jayapura, dalam keterangan kepada pers, kemarin.
Dikatakan, selama satu tahun terakhir, tingkat pengangguran
terbuka di Papua tercatat mengalami peningkatan dari 2,91 persen pada Februari
2018 menjadi 3,42 persen pada Februari 2019.
“Begitu pun jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2018
yang meningkat sebesar 0,22 persen,” terang ia.
Sementara untuk jumlah angkatan kerja di Papua, sambung ia,
pada Februari 2019 tercatat mencapai 1.808.848 orang. Menurut, angka itu
berkurang 42.638 orang dibanding kondisi Februari 2018.
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja di Papua pada
Februari 2019 mencapai 1.746.963 orang atau berkurang 30.244 orang dibandingkan
Agustus 2018, dan juga berkurang 50.705 dibanding keadaan setahun lalu
(Februari 2018).
Diketahui, dalam enam bulan terakhir (Agustus 2018 –
Februari 2019), tiga kategori lapangan usaha yang mengalami penurunan jumlah
tenaga kerja terbesar, antara lain kategori pertanian, perdagangan besar dan
eceran serta administrasi pemerintahan.
Dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.808.848 orang
pada Februari 2019 di Papua, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah
sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (30,11 persen).
Selanjutnya diikuti, status berusaha buruh tidak tetap/tidak
dibayar (29,90 persen). Kendati begitu, ada pula status pekerjaan utama lainnya
yang memiliki persentase diatas 10 persen, yakni buruh/karyawan (21,83 persen)
dan berusaha sendiri (15,45 persen).
“Dari angka ini status pekerja bebas mempunyai persentase
kecil, yaitu kurang dari dua persen,” tutup Bagas.