Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery
Dosinaen mengimbau seluruh pencari kerja (pencaker) di bumi cenderawasih, agar
mulai membidik sektor swasta ketimbang bekerja kantoran sebagai pegawai
BUMN/BUMD.
Dengan memilih sektor swasta, pencaker justru tak hanya
membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, bisa membuka
lapangan kerja bagi orang lain yang membutuhkan.
“Sebab akhir-akhir ini pola pikir pencaker kita adalah
berusaha menjadi pegawai kantoran atau bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sehingga kita imbau agar kedepan, pola pikir seperti ini sudah waktu
ditinggalkan,” terang Sekda Hery di Jayapura, pekan lalu.
Menurutnya, pada tahun depan, Provinsi Papua akan menggelar
iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Dengan demikian, dipastikan ribuan
atlet maupun official bakal berkunjung ke provinsi.
Momentum ini, sambung ia, mestinya bisa dimanfaatkan oleh
pencaker dengan membuka usaha untuk membuat cinderamata PON, baik dari ukiran,
tas noken maupun hal terkait lain yang dapat mendatangkan pemasukan.
Dilain pihak, pencaker dapat mulai mengembangkan makanan
asli daerah Papua, untuk selanjutnya dijadikan jajanan saat pelaksanaan PON XX
2020 berlangsung.
“Untuk itulah saya minta instansi terkait bisa segera
memfasilitasi dan membuat pelatihan bagi
pencaker. Sehingga kedepan, para pencaker ini bisa membuka usaha bagi
dirinya sendiri maupun orang lain,” harapnya.
Sebelumnya, jumlah pengangguran pada Februari 2019 sebesar
62.885 orang. Angka ini meningkat sekitar 3.129 orang dibanding Agustus 2018.
Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik
(BPS) Papua, Bagas Susilo, selama satu tahun terakhir, tingkat pengangguran
terbuka di Papua tercatat mengalami peningkatan dari 2,91 persen pada Februari
2018 menjadi 3,42 persen pada Februari 2019.
“Begitu pun jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2018
yang meningkat sebesar 0,22 persen,” terang ia.
Sementara untuk jumlah angkatan kerja di Papua, sambung ia,
pada Februari 2019 tercatat mencapai 1.808.848 orang. Menurut, angka itu
berkurang 42.638 orang dibanding kondisi Februari 2018.
Diketahui, dalam enam bulan terakhir (Agustus 2018 –
Februari 2019), tiga kategori lapangan usaha yang mengalami penurunan jumlah
tenaga kerja terbesar, antara lain kategori pertanian, perdagangan besar dan
eceran serta administrasi pemerintahan.
Dari total penduduk yang bekerja sebanyak 1.808.848 orang
pada Februari 2019 di Papua, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah
sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (30,11 persen).