Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Papua menyebut rencana peresmian jembatan merah (Hamadi-Holtekamp) oleh Presiden Joko Widodo, baru akan terlaksana setelah penyelesaian masalah tanah dituntaskan.
Menurut Kepala BBPJN Wilayah Papua Osman Marbun, Menteri PUPR dan Gubernur Papua sudah bertemu dan menyepakati penyelesaian tanah, diselesaikan pada Oktober 2019 mendatang.
“Setelah itu baru ada rencana peresmian,” terang dia di Jayapura, Rabu.
Diketahui, tanah yang belum dibayar pemerintah untuk mengkoneksikan Jembatan Hamadi – Holtekamp sepanjang 7,5 km pada posisi mengarah ke Koya dan Hamadi.
“Memang tuntutan masyarakat persisnya tidak kita ketahui, namun sebelumnya sudah dibayar Rp26,1 miliar untuk ganti rugi tanah”.
“Sayangnya kemarin ada salah bayar sebesar Rp5 miliar sehingga uangnya dikembalikan ke pemerintah. Makanya, saat ini ditunggu selesai dulu persoalan tanahnyam setelah tuntas langsug diresmikan. Sebab progres pembangunan jembatannya sudah 100 persen,” ujar ia.
Sementara menyoal pembangunan Jalan Trans Papua, Osman Marbun memastikan bakal rampung dan terkoneksi seluruhnya pada tahun ini.
Capaian pembangunan Jalan Trans Papua tersisa 30 km dari total 3.259 km di seluruh Provinsi Papua. Diperkirakan masih ada sekitar 4.000 jembatan yang harus dibangun termasuk gorong-gorong.
Kendati demikian, dia optimis target itu bisa tercapai jika tak ada kendala teknis maupun non teknis.