Presiden SBY menegaskan hal itu kepada wartawan usai meninjau Kebun Biologi LIPI dan pameran hasil pertanian di Gunungsusu, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (28/7) siang. “Saya dukung Panglima TNI, bahwa dulu tentara datang ke Papua untuk operasi militer. Sekarang kita ingin Panglima bertekad pula untuk datang melakukan operasi bakti, membuka daerah tertinggal, perluas jaring-jaring jalan, membantu pendidikan mereka, beserta jajaran pemerintah yang lain dan pemda. Saya kira bakti yang paling mulia untuk Papua di waktu yang akan datang adalah di bawah Sang Merah Putih dan NKRI,” kata Presiden SBY, sambil berjalan dari panggung kehormatan menuju masjid di Markas Yonif 756-WMS Wamena untuk melakukan salat Jumat.
Sebelumnya, kepada wartawan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan bahwa peran TNI sekarang ini lebih ke arah humanitarian atau kegiatan sosial. TNI mengajak masyarakat untuk membangun daerahnya masing-masing. “Itu approach TNI, sama dengan approach pemerintah, untuk bagaimana membangun Papua dari ketertinggalan,” kata Panglima.
Menurut Panglima TNI, Presiden telah menginstruksikan agar ke depan bentuk operasi TNI adalah operasi kemanusiaan, ikut bersama-sama pemerintah membangun, membuka isolasi daerah-daerah terpencil di Papua. “Dan tindakan-tindakan konkretnya adalah tim yang bergerak ke lapangan dari aparat Zeni Tempur (Zipur). Bukan berarti perang, tapi mereka menggunakan buldoser, peralatan untuk membuka daerah terisolasi. Bukan mengerahkan pasukan banyak dalam arti operasi militer,” Marsekal Djoko menambahkan.
Wilayah terisolasi yang telah dibuka melalui operasi bakti TNI ini adalah menyambung kembali akses jalan antara Wamena-Yahukimo, yang sempat terputus beberapa tahun kembali. Juga akses jalan ke salah wilayah di Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo.
Jadi, Panglima TNI menegaskan, operasi TNI di Papua sekarang ini untuk kesejahteraan rakyat. “Kalaupun kita mendatangkan bantuan tenaga-tenaga militer atau prajurit Zeni ke sini, itu adalah untuk membuka daerah isolasi tersebut,” ujarnya.