Disamping akan memperbaiki kesejahteraan para pejuang, Pemprov akan kembali melakukan pengecekan maupun pendataan, untuk memastikan bahwa nama-nama pejuang di Papua, saat ini adalah benar sebagai pejuang dan bukan sebagai pejuang gadungan. Hal itu dikatakan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH, dalam sambutannya, disela-sela acara tatap muka dengan para warakawuri dan pejuang perintis kemerdekaan RI, di Aula Gedung Negara Dok V, Jayapura, Kamis (17/8).
Menurut Gubernur, pengecekan kembali untuk perbaikan kesejahteraan dan pengecekan terhadap para pejuang yang benar-benar mengisi kemerdekaan di Indonesia, akan dilakukan dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat kesejahteraan para pejuang kita akan cek kembali, apakah sudah cukup baik diperhatikan atau belum. Kemudian kita akan cek mana pejuang yang sungguh-sungguh pejuang dan mana yang pejuang gadungan,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Suebu menambahkan bahwa para pejuang harus dihormati dan dihargai, karena kemerdekaan bangsa dan negara saat ini diperoleh dari hasil satu perjuangan yang panjang dan penuh dengan pengorbanan yang sangat mahal oleh mereka yang pada waktu itu dengan gigih berjuang dan rela mati demi memperoleh kebebasan dan kemedekaan. Oleh karena itu, lanjut Gubernur, nilai untuk menghargai pendahulu adalah bekal bagi kita untuk kita menghargai sejarah, dan hanya dengan kita memahami sejarah maka penghargaan dan penghormatan terhadap para pejuang dapat benar-benar dilakukan.
“Memang ada sebagian besar dari para pejuang itu, tidak sampai menikmati alam kebebasan dan alam kemerdekaan yang sudah dinikmati oleh kita para generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, para pejuang harus kita hormati dan kita hargai dan akan begitu seterusnya kita peringati pada setiap tanggal 17 Agustus oleh generasi kita yang berikutnya. Selain itu, kita sebagai bangsa yang besar tidak boleh melupakan jasa-jasa daripada pahlawan, dan kita juga tidak boleh melupakan jasa para pendahulu kita. Karena tanpa perjuangan dan tetesan darah mereka kita tidak akan pernah ada disini
untuk menikmati alam kemerdekaan seperti yang sementara kita rasakan saat ini,” ujarnya.