Upacara dimulai pukul 10.00 WIB , ditandai dengan tembakan meriam sebanyak 17 kali, dan dibunyikannya sirene. Komandan Upacara pagi ini adalah Direktur Reserse dan Kriminal Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Paulus Waterpaw.
Presiden memimpin mengheningkan cipta, dilanjutkan dengan pembacaan doa, pengibaran Sang Saka Merah Putih, aubade persembahan lagu-lagu perjuangan dari pelajar se DKI dan perwakilanm pelajar seluruh Indonesia, Andika Bhayangkari, Penghormatan panji-panji kebesaran, dan upacara dijadwalkan selesai sekitar pukul 10.50 WIB.
Tim Bangsa merupakan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas untuk menaikkan bendera Merah Putih. Dengan formasi, pembawa baki Tri Wiyanti Andini (Sumsel), dan Tim delapan terdiri dari pengerek bendera Edo Nuansa Putra (Jatim), perentang bendera Joy Tangka Warouw (Sulut) serta La Ode Muhammad Taufik (Sultra).
Mulai tahun ini, pembacaan naskah proklamasi seperti disarankan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, sebagai Ketua Tetap Panitia peringatan HUT RI, Rabu (16/8) kemarin, akan dilakukan oleh ketua lembaga tinggi negara, biasanya pembacaan dilakukan oleh Ketua MPR selaku Ketua lembaga tertinggi negara. Hal ini merupakan konsekuensi perubahan konstitusi dimana saat ini tidak lagi dikenal lembaga tertinggi. Untuk tahun ini pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Ketua DPR Agung Laksono. Pada peringatan kali ini hadir para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para duta besar negara-negara sahabat, serta undangan lainnya. Menurut Jurubicara Presiden, Andi Mallarangeng, Panitia juga mengundang para pemimpin pemerintahan sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk para mantan presiden, namun sampai saat ini, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri maupun Abdurrahman Wahid (Gus Dur) belum terlihat hadir. Yang terlihat hadir antara lain mantan Wapres Hamzah Haz.