JAYAPURA - Menghadapi musim penghujan jelang akhir 2022, Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Papua mengimbau warga di wilayah perbukitan untuk tidak menebang pohon secara sembarangan karena berpotensi menimbulkan longsor.
Hal demikian disampaikan Kepala BPBD Provinsi Papua, Welliam R Manderi, di Jayapura, Selasa (11/10/2022).
“Seperti warga yang ada di perbukitan Polimak atau APO dan daerah perbukitan lainnya, saya kira harus menjaga lingkungannya. Sebab jika hutan tidak dijaga bisa berdampak terjadinya tanah longsor,” terang Manderi.
Selain itu, Manderi mengimbau warga agar mulai meningatkan kesiapsiagaan selama musim penghujan di wilayah setempat.
“Warga yang tinggal di perbukitan misalnya, ketika ada informasi BMKG berkaitan dengan cuaca ekstrim maka mereka harus siaga artinya sudah bersiap-siap harus ke mana. Jangan sampai sudah terjadi banjir baru kalang kabut,” katanya.
Manderi pun mengakui telah menginstrusikan BPBD di 29 kabupaten dan kota di Papua untuk melakukan upaya mitigasi bencana selama musim penghujan ini.
“Dimana ada sekitar 65 persen bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi Papua, jadi informasi dari BMKG ini penting untuk disampaikan BPBD di daerah kepada masyarakat,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura, Dony Christianto menerangkan, kondisi ENSO terpantau dari upadate data per 20 September berada pada kondisi La Nina Moderate (-1.10) dan diprakirakan akan terus berlangsung hingga Desember 2022.
“Dari kondisi atmosfer tersebut, musim hujan 2022/2023 di wilayah utara Provinsi Papua diprakirakan cenderung maju dan sama dibandingkan dengan normalnya. Musim hujan diprakirakan masuk di bulan September sampai Oktober,” tandasnya. ***