Terjadinya kembali kerusuhan Ambon membuat Pemerintah Provinsi Papua harus melakukan antisipasi terhadap kemungkinan masuknya pengungsi dan pelarian dari Ambon, bahkan sebagai provinsi bertetangga kemungkinan imbas dari pada kerusan itu bisa terjadi di Provinsi Papua.
Gubernur Provinsi Papua, Drs J.P Solossa, M.Si kepada wartawan disela-sela peresmian Rumah Sakit Bayangkara Polda Papua, Kamis (28/4) kemarin mengatakan, untuk mengantisipasi imbas dari pada kerusuhan di Ambon, maka Muspida akan melakukan rapat untuk membicara hal-hal yang tentunya terkait dengan masalah keamanan di Papua.
Namun demikian Gubernur minta kepada masyarakat di Provinsi Papua, agar jangan terpancing dengan kondisi yang saat ini sedang terjadi di Ambon. Jangan sampai adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi itu untuk menggembos-gemboskan situasi di daerah ini tambah panas.
" Biarlah Ambon punya persoalan sendiri dan Papua persoalan sendiri, tidak ada hubungan dengan masalah itu," katanya.
Belajar dari pengalaman masa lalu dimana saat kerusuhan Ambon terjadi banyak penggungsi yang lari ke Papua, namun menurut Gubernur jika hanya pengungsi datang ke wilayah Papua itu tidak masalah, tetapi yang diharapakan jangan sampai mereka datang ke daerah ini masalah membuat keributan lagi di daerah ini. " hal seperti itu yang kita tidak mau, maka perlu dilakukan antisiapasi," tegasnya.
Lebih tegas gubernur minta kepada masyarakat di Provinsi Papua, agar tetap menjaga kondisi kemanan di Papua yang sudah kondusif ini, dan bahkan kepada para pimpinan agama gubernur minta agar jangan sampai terpengaruh dengan kondisi Ambon.
Konflik yang terjadi di Ambon bukanlah konflik antar agama, tetapi adalah konflik dengan separatis (RMS).
Dan untuk membicarakan langkah-langkah pengamanan yang lebih konkrit terhadap kemungkinan dampak di Papua, maka Gubernur, Kapolda dan Pangdam akan melakukan pembicaraan.